Sebelum baca, usahakan vote dulu.
Ramein chap ini, sama komen kalian.Huhu, sorry baru up. Ada yang nungguin?
Share cerita ini ke sosial media yang kalian punya💕
Happy reading
-
-
-
______________•🗿🗿🗿•
"Sayang? Udah?" tanya Arsen saat melihat Audrey memasukkan snack kedalam troli.
Audrey mengangguk. "Udah."
Audrey dan Arsen sedang berada di supermarket membeli kebutuhan dan juga snack. Sekalian, malam minggu-an.
Arsen mendorong troli, lalu tangan Audrey menggandeng lengan Arsen.
Sampai dikasir, Arsen menyerahkan barang belanjaannya. Setelah itu, Arsen pun membayar lalu keluar dari supermarket seraya menggenggam tangan Audrey.
Arsen melepaskan genggamannya, lalu membuka-kan pintu depan untuk Audrey.
"Silahkan masuk, istri," ucap Arsen, membuat Audrey tersipu malu.
Audrey pun masuk, kemudian Arsen menyimpan barang belanjaannya di kursi belakang. Setelah itu, dirinya masuk lalu melajukan mobil.
"Habis ini kemana? Makan?" tanya Arsen.
Audrey melirik Arsen kemudian mengangguk. "Iya."
"Iya apa?"
"Iya sayang," jawab Audrey, gemas.
Arsen terkekeh mendengar jawaban Audrey.
"Eh, kamu ngerti ga soal median?" tanya Arsen.
Audrey menggeleng. "Engga? Kenapa emang? Jangan buat mikir ya."
Arsen terkekeh sejenak, kemudian dia menjawab. "Median kan nilai tengah dari salah satu ukuran pemusatan data." Arsen menjeda ucapannya.
Kening Audrey mengerut. "Trus?"
"Nah, kamu adalah nilai median bagi hidup, aku. Karena, kamu berada ditengah-tengah hatiku."
Sontak saja, pupil mata Audrey membesar mendengar gombalan yang diberikan oleh Arsen. Pipi nya bersemu merah, segera dia melemparkan pandangannya kearah luar, sembari menahan senyumnya.
Arsen yang tau Audrey salting, segera berucap,"gimana? Aku jago gombal kan?"
Audrey melirik Arsen. "Belajar dari mana?"
"Ada deh."
Audrey terkekeh, ada-ada saja suaminya ini.
Tak dirasa, mereka sudah sampai di restoran. "Jangan dulu turun," perintah Arsen.
Audrey mengerutkan keningnya, namun ia menurut. Arsen pun turun dari mobil, dan memutari mobil.
Ternyata Arsen, membuka kan pintu untuk Audrey. "Silahkan keluar, istri Arsen."
Lagi-lagi pipi Audrey dibuat bersemu merah oleh Arsen. Banyak kupu-kupu berterbangan didalam perutnya.
Saat Audrey akan keluar, dengan sigap tangan Arsen memegang kepala Audrey. Bertujuan, agar tidak terpentok.
Audrey tersenyum manis, atas perlakuan Arsen. "Makasih."
Arsen mengangguk. "Iya sayang," balasnya seraya menggenggam tangan Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]
Romance[Follow sebelum membaca] Sudah terbit. Novel MMTMH bisa kamu temukan di toko buku online (cek part OPEN PRE ORDER) disana ada list TBO-TBO. "I like math, and I love you." -Arsen "Hati gue udah di embat guru matematika, anjir." -Audrey Mungkin di m...