35

72K 6.9K 1K
                                    

Sebelum baca, usahakan vote dulu.
Ramein chap ini, sama komen kalian.

Share cerita ini ke sosial media yang kalian punya.

Happy reading
-
-
-
__________________

**************

"Bangun," suruh Arsen, lalu mengecup hidung Audrey.

Audrey tak bangun, malah semakin larut dalam alam mimpi.

Arsen yang gemas, karna sedari tadi istri kecilnya itu tak kunjung bangun. Akhirnya dia, mengecupi seluruh permukaan wajah Audrey.

Tidur Audrey terusik, terlihat ada pergerakan. Segera, Arsen menjauhkan wajahnya dari wajah Audrey.

"Bangun, sayang. Udah subuh."

"Iya pak. Ini saya udah bangun." Audrey pun mengucek matanya, sontak Arsen menarik lembut tangan Audrey.

"Jangan di kucek, sana cuci muka, mandi, trus solat. Saya mau ke masjid," kata Arsen.

Audrey mengangguk, lalu segera berdiri. Namun, ia terduduk kembali. Pandangannya mendadak buram, kepalanya yang pusing.

Arsen mendekat, dia duduk ditepi ranjang, samping Audrey. Lalu, tangannya terulur mengusap rambut hitam gadis itu.

"Kenapa, hm? Sakit?" tanya Arsen.

Audrey menggeleng, lalu tertawa pelan. "Biasalah, darah rendah."

Kemudian, Audrey bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah itu, Arsen keluar untuk ke mesjid.

Skip~

Setelah selesai solat, Audrey membuka gorden yang ada dikamar. Lalu turun kebawah, untuk melakukan hal yang sama.

Kemudian, dia ke dapur untuk minum. Tak berselang rama, ada keributan diluar.

Bergegas Audrey keluar, lalu membuka gerbang. Dilihat, ada dua wanita dan satu pria yang sedang bercekcok. Lebih tepatnya dua wanita itu.

Disana juga ada Arsen yang sedang menonton, bersama warga lainnya. Bisa ditebak, mereka semua habis solat subuh dimesjid.

Audrey berjalan, lalu menepuk bahu Arsen. "Ada apa?"

Arsen menoleh, lalu terkekeh. "Itu, katanya selingkuh."

Audrey mengerenyit kan dahinya. "Selingkuh? Siapa?"

Arsen menunjuk ke depan, menggunakan dagu nya. "Itu." Kemudian, Arsen melingkar kan satu tangannya dipinggang Audrey.

Audrey fokus menonton drama yang terjadi.

"SIA KAN ANU NGAREBUT SALAKI AING!"
(KAMU KAN YANG NGEREBUT SUAMI AKU!)

"MANA PULA, AKU REBUT SUAMI KAU!

"HALAH!"

Terjadi aksi jambak-jambakan yang dilakukan oleh kedua wanita itu. Sedangkan si Pria, malah bingung memisahkannya.

My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang