Hayy?💗
Stay safe and happy reading💗✨
°°°
21:05 wibSeusai makan malam bersama, mereka mengobrol terkecuali Audrey yang hanya diam saja.
"Bun pulang ayo!" Ajak Aska menarik ujung baju Bunda.
"Bentar lagi ya sayang, tuh maen dulu sama Lily," titah Bunda menunjuk Lily menggunakan dagunya.
Aska menggeleng. "Ga ah."
"Kenapa?"
"Judes," ceplos Aska.
"Dia belom kenal sama kamu, makanya gitu," jelas Bunda.
Aska mengangguk, lalu memperhatikan Lily.
"Yaudah, kita ketemu lagi nanti. Udah malem kasian anak-anak," pamit Radit yang diangguki oleh semuanya.
"Arsen, kamu anterin Audrey. Sekalian pdkt," perintah Thomas membuat semuanya tertawa. Kecuali Audrey yang menunduk malu.
"Anjir," batin Audrey.
"Ayo."
Mereka semua keluar dari restoran, menuju ketempat parkiran. Memasuki mobil masing-masing dan
Audrey memasuki mobil Arsen.Didalam mobil hanya ada keheningan. Jalanan Bandung nampak lenggang.
Sampai akhirnya Audrey membuka bicara. "Bapak yakin?" tanya Audrey.
"Yakin apa?" tanya Arsen tanpa menoleh.
"Soal perjodohan ini."
"Kalo ga yakin, saya bakal nolak," jawab Arsen.
Audrey berdecak. "Ck, saya masih kecil loh pak."
"Kecil apanya?" tanya Arsen terdengar ambigu.
Oke. Sepertinya Audrey salah ucap.
"Maksud saya, umur saya masih kecil. Belom cocok jadi istri bapak," jelas Audrey.
"Kalo emang kamu ngerasa ga cocok, ngapain tadi bilang iya?" tanya Arsen,lagi. Tersirat nada kesal dan kecewa.
"Y-ya saya gamau bikin kedua orang tua saya malu yakali nolak. Gapapa, itung-itung banggain orang tua saya apalagi Ayah." Audrey menghela nafas,pasrah. Mau bagaimana lagi? ia tidak bisa menolak.
"Yaudah, gitu aja ribet," ejek Arsen.
Audrey mendengus, kesal "kumaha bapak we ah!" kata Audrey dengan bahasa sunda.
"Saya bukan bapak kamu!" ucap Arsen.
"Iya, calon bapak dari anak-anak saya, hahaha." Audrey kembali menggombal, ia tertawa.
Arsen tak menanggapi ucapan Audrey. Ia fokus menyetir.
Tak terasa, mobil Arsen sudah sampai dipekarangan rumah Audrey.
"Makasih banyak ya pak," ucap Audrey lalu membuka sabuk pengamannya. Arsen mengangguk, dan Audrey keluar dari mobil Arsen.
Arsen melajukan mobilnya, menyisakan Audrey yang masih menatap mobil Arsen yang perlahan menjauh dari pekarangan rumahnya.
Dirasa sudah jauh, Audrey pun masuk. Melihat Ayah dan Bunda nya yang ternyata sudah sampai terlebih dahulu, yang kini sedang duduk disofa.
Audrey berlalu begitu saja, menaiki tangga menuju kamarnya. Saat hendak membuka knop pintu, Satria membuka pintu kamarnya membuat Audrey menatap Satria. Karna kamar Audrey dan Satria bersebelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]
Romance[Follow sebelum membaca] Sudah terbit. Novel MMTMH bisa kamu temukan di toko buku online (cek part OPEN PRE ORDER) disana ada list TBO-TBO. "I like math, and I love you." -Arsen "Hati gue udah di embat guru matematika, anjir." -Audrey Mungkin di m...