66

44.1K 6.2K 2.5K
                                    

hai pren

apa kabar nih?

disini ada yg mau masuk gc wa sendrey fams ga?? kalo mau, sini komen!! 👉🏻

hppy reading
-
-
-
______________________

"Wah, ada Pak Arsen, ada Pak Arsen."

Semua yang ada di kelas bungkam, dan kembali fokus pada kertas ujian.

"Perhatikan anak-anak," instruksi Pak Iman. "Pak Arsen akan mengawasi kalian, Bapak harap kalian tidak ribut. Tetap mematuhi peraturan ya."

"Baik pak."

"Pak Arsen, kalo gitu saya ke kelas sebelah dulu," pamit Pak Iman sopan dan di angguki oleh Arsen.

Pak Iman keluar dan Arsen melipat tangannya di depan dada, mengedarkan pandangannya ke segala arah. Tatapannya terhenti pada Audrey, gadis itu menatap kertas ujian dengan wajah bingung.

"Jika ada soal yang kalian tidak mengerti, bisa tanyakan kepada saya," ucap Arsen.

"Iya Pak."

Arsen menyusuri celah bangku seraya menatap siswa dan siswi yang sedang mengerjakan ujian. Langkahnya terhenti pada bangku yang di duduki oleh Audrey.

Arsen pura-pura meneliti soal yang dikerjakan pada Audrey, setelah itu ia menatap sekeliling. Aman. Tidak ada yang memperhatikan dirinya.

Arsen dengan tenang dan hati-hati menyimpan gumpalan kertas kecil di atas rok Audrey, setelah itu ia kembali berjalan lalu duduk di kursi guru.

Audrey yang semula fokus mengerjakan soal ujian, ia mendongak lalu mengangkat satu alisnya. Arsen hanya mengangkat sudut bibir, lalu membuka buku materi.

Audrey menunduk lalu membuka gumpalan kertas tersebut. Ia tersenyum tipis saat membaca surat tadi, lucu sekali suaminya itu.

🌸🌸🌸

Waktu pulang pun tiba. Audrey diikuti ketiga sahabatnya keluar kelas, tujuan mereka yakni ke kantin.

"Tau gak si?" Kia berucap tanpa mengalihkan atensinya dari handphone.

Mereka kompak menggeleng.

Kia menghembuskan nafas kasar seraya berucap,"Crush gue ga nge chat. Galau banget."

"Kirain apaan," sahut Audrey malas.

"Tisna nya udah Kia lupain ya?" tanya Ara menatap Kia.

Kia menoleh. "Lagi coba buat lupain, percuma juga. Kita beda."

"Beda? Maksud Kia? Tisna makhluk halus, jadi beda gitu?" tanya Ara beruntun.

Kia berdecak, Ara susah sekali untuk paham. Ia menghela nafas sebelum berbicara.

"Jadi gini ya, Ara-ara." Kia menjeda ucapannya. "Beda yang gue maksud tuh, beda agama. Bukan si Tisna nya yang makhluk halus. Gimana si lo."

Ara mengangguk-anggukan kepalanya tanda paham. "Ohh, gitu. Iya juga," sahut Ara.

"Kasian virtual," celetuk Audrey menatap lurus kearah depan.

Kia mendelik. "Berisik lo."

Audrey terkekeh seraya menepuk pundak Hanin. "Kasian ya, baper sama ketikan. Ngetik 'haha' aja bisa tanpa ketawa, apalagi ngetik 'aku sayang kamu'."

My Math Teacher, My Husband [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang