Kisah cinta Juni yang harus kandas tak jauh beda dengan Bobby. Jika one sided love Juni berakhir karena mas crush memilih orang lain, maka Bobby lain lagi. Karena Bobby lah yang malas dan memilih tak melanjutkannya.
Bobby pada dasarnya selalu bersikap ogah-ogahan dan cuek, juga terlalu enggan mengurusi cinta-cintaan. Namun predikat kating hits dan idolak yang disandangnya mau-tak-mau menjadikan Bobby digandrungi dan dijadikan crush para mahasiswi.
Sikap Bobby yang selalu terlihat selengekan akan berganti jadi gentleman sejati saat orang di sekitarnya membutuhkan bantuan. Kebiasaannya yang ramah pada semua kalangan (termasuk satpam gramedia di chapter Senja di Gramedia) menjadikan sikap tolol dan beragam ketololannya tertutupi dengan baik.
Bobby awalnya tak terlalu tertarik, tetapi gadis seangkatan yang menjadi kawan satu kepanitiaan ospek fakultas itu terus mendekatinya. Namanya Gina. Cantik. Body goals. Mahasiswi teladan Sastra Inggris tahun kedua.
Kedekatan mereka tentu berawal dari ospek fakultas. Bobby yang kala itu memegang sie perkap harus sering berkomunikasi pada seluruh sie panitia ospek. Dan Gina ini, yang merupakan anggota sie acara, bertugas menjadi penghubung antara sie acara dengan sie perkap.
Berawal dari chatting soal tugas sebagai panitia ospek, berlanjut mengobrol ringan soal banyak hal. Bobby yang memang sejak awal bersikap ramah pun mulai beralih untuk melabuhkan hatinya.
Kedekatan mereka berlanjut terus bersamaan dengan kedekatan Bobby dan Juni sebagai kawan seperguruan soal kegilaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobby, Juni dan Jogja
FanfictionJogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana. "Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby. [potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]