Sore bengong lainnya dan Juni sedang ngaso di pendopo. Kelas yang seharusnya berakhir pukul 3 sore selesai setengah jam lebih cepat. Dosennya harus segera pergi menjemput anaknya. Dan Juni berakhir duduk-duduk di pendopo sembari menonton anak-anak tari yang latihan.
Teman-teman Juni sudah menghilang tanpa bekas. Secepat kilat mereka menghilang, pacaranlah, janjian dengan teman lainnya, dan sebagian lainnya nongkrong di PKM dan mungkin sisanya pergi makan ke burjo samping gerbang barat.
"Ngapain bengong?"
Itu Bobby yang baru saja muncul. Ia mendudukkan diri di samping Juni, menyedot es kopi yang ia beli di kantin. Pertanyaannya dijawab dehaman oleh Juni.
"Kelas lo kelar cepet?"
"Hm"
Mereka saling diam. Jeda diam di antara mereka terisi musik gamelan dari latihan anak tari di belakang mereka. Sore yang cukup cerah.
"Makan yok."
"Ayok! Lo traktir?"
"Gue pingin seafood."
"Gaada yang lain apa?"
"Pinginnya itu."
Bobby diam, enggan menolak tawaran Juni secara langsung.
"Gue traktir deh."
"Gue gasuka seafood."
"Heh? Alergi?"
"Kagak."
"Terus?"
"Ya gak suka aja."
Juni diam. Ia masih tak habis pikir bisa ada orang yang gak suka seafood, yang alergi aja aslinya suka. Kini ia harus memutar otak untuk memilih menu lain. Tapi masalahnya Juni maunya seafood.
"Yaudah klebengan aja yok"
"Kalo lo mau seafood ya gapapa, gue temenin."
"Gausah, tar gampang sama yang lain aja."
"Udah ayok, keburu debaynya ileran."
"Heh! Sembarangan!" amuk Juni sambil memukul punggung Bobby.
Mereka sudah duduk di salah satu warung seafood Jalan Colombo, setelah perdebatan nggak penting dari pendopo hingga parkiran. Juni awalnya berniat pesan porsi double biar puas tapi menyadari kawan makannya nggak doyan seafood, dia pun mengurungkannya. Belum selesai ia memutuskan menu yang ia mau, karena semuanya ia mau, datang seorang yang langsung mendudukkan diri di samping Bobby.
"Loh? Ngapain lo ke sini Chan?"
"Kata Bang Bobby, lo traktiran seafood. Tega ya traktiran nggak ajak-ajak." ucap Chandra langsung menyaut menu yang di pegang Juni.
Juni bengong, sedang Bobby cekikikan melihat Chandra sewot.
"Mas, pesen mix3-nya satu ya? Sama nasi satu. Minumnya es teh. Lo apa?"
"Heh! Kok jadi lo yang pesen?!"
"Lo lama. Buruan! Gue laper. Tadi skip maksi gara-gara dosen anjing."
Bobby geleng kepala melihat interaksi dua orang ini. Nggak habis pikir, akan serusuh apa beberapa menit mendatang. Apakah akan ada insiden rebutan lobster? Atau malah rebutan kepiting? Kayaknya Bobby harus menyiapkan kamera hpnya buat mengabadikan momen perang dunia ketiga deh.
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/182672207-288-k992419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobby, Juni dan Jogja
FanficJogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana. "Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby. [potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]