Lanjutan Pantai

35 5 5
                                    

Notifikasi di ponsel Juni terasa cukup riuh siang ini. Beberapa kali getarnya secara berturut-turut membuat matanya yang berat terpaksa harus dibuka.

@bobbyindaeyo Jangan suka ngeyel! Dibilang pake jacket tebel gamau, but congrats karena @annakimjuni sudah jatuh cinta pada laut malam 🌊🌊🌊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@bobbyindaeyo Jangan suka ngeyel! Dibilang pake jacket tebel gamau, but congrats karena @annakimjuni sudah jatuh cinta pada laut malam 🌊🌊🌊

Lihat semua komentar
@shxxbi Cieee yang mantai berdua
@_dongi_ (2)
@oneonlyprivate (3)
@juneeeeeya (696969)
@gnani_ Jalan berdua muluk, kapan jedornya? wkwkwk
@ssongs_ Jasa freetag @annakimjuni
@jennierubyjane Jasa freetag @annakimjuni
@lalisa_ Jasa freetag @annakimjuni

Juni hanya tersenyum melihat notifikasi tersebut. Ia ingin mengumpat tapi percuma pula karena nantinya orang-orang akan semakin gencar menyinyirinya. Juni mencoba ikhlas meski berat. Harus sabar sebelum presentasi sama dosen tua nan killer,

Kelas.
“Ehemm” deham Lisa dilanjutkan dengan pertanyaan Jennie, “Gak ada yang mau dijelasin ini?”

“Apasi, gue capek. Kurang tidur, mana harus presetasi habis ini” jawab Juni tanpa memandang dua kawannya yang kepo setengah mati. Juni memilih menyandarkan kepalanya pada meja.

Juni terbangun saat riuh kelasnya berhenti. Si dosen prof killer nan tua sudah datang. Juni celingak-celinguk, tak ada kawan kelompoknya.

‘Baiklah.’ desisnya sembari mengubah sorot matanya jadi tajam dan serius.

tbc
vote and comment
🌊🌊🌊

Bobby, Juni dan JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang