"Ngapain?" pertanyaan Bobby terlontar di sela angin malam.
Saat ini pukul 11 malam dan mereka baru saja kembali dari Alkid setelah menjernihkan pikiran. Awalnya Juni bilang jika ia penat dengan tugas-tugas yang makin beranak-pinak dengan kurang ajarnya. Makanya, mereka memutuskan melakukan tindakan impulsif dengan menuju ke Alkid padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kini mereka tengah melintasi fly over UKDW menggunakan Ovan dalam perjalanan pulang.
"Hm?"
"Itu tangannya ngapain?" tanya Bobby ke arah sebelah tangan Juni yang terentang ke arah pembatas jalan.
"Gapapa. Suka aja."
"Suka apa?"
"Suka lewat fly over."
Bobby sudah tahu soal Juni dan kegemarannya pada temaram lampu jalanan, juga soal mengamati sekitar. Namun soal fly over, Bobby baru tahu sekarang dan ia setengah tercengang soal apa sih yang ada di pikiran cewek yang dia bonceng ini.
"Norak ya gue?" tanya Juni yang bingung hendak ditanggapi apa oleh Bobby. "Tapi asik kalo lewat fly over tu, bisa liat lampu-lampu di bawahnya. Anginnya juga lebih seger," lanjut Juni memberi alasan. "Biasanya kalo di Semarang, mana boleh gue keluar malem cuman buat keliling-keliling gini."
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobby, Juni dan Jogja
Hayran KurguJogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana. "Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby. [potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]