Sunrise

6 0 0
                                    

4.47 AM

1 pesan baru masuk

Bobby babi

Tumben jam segini online

Ga tidur lo?

gini2 gue anak rajin ya

tidur lah

Iyain aja lah -_-

Gabut ga lo?

gak lah

gue mo nyuci

Nitip

G

Otewe

ngapain anjir?!

Keliling ajalah kuy

Daripada gue kebablasan molor

derita lo lah -_-

Mkanya, ayo keliling

G

Lewat flyover

OK.


Demikianlah penyebab Juni cepet-cepet nyuci bajunya dan ngrendem ke molto biar nanti pas balik bisa langsung jemur. Jarang-jarang Juni keliling Jogja pagi (iya, biasanya kan dinihari). Untung cucian Juni nggak banyak, ia bisa langsung caw saat Bobby ngabarin udah sampai di depan.

Udara Jogja pagi ini yang dingin, langit selatan yang agak mendung, dan jalanan yang masih cukup sepi, rasanya nyaman.

"Laper gak?" tanya Bobby.

"Belom, ntaran aja."

Tangan Juni yang terbungkus lengan jaket meremas ujung jaket Bobby seperti mata kail yang tersangkut di sana. Bobby menariknya dan memasukkan tangan Juni ke dalam saku jaketnya.

"Masa ya," Bobby mulai membuka suara sedang Juni mendekatkan kepalanya ke sisi kiri bahu Bobby. "Semalem Johan bikin telor dadar, dan gosong."

"Hah? Kok bisa?" tanya Juni di sela-sela cekikikkan Juni.

"Iya. Sewajan-wajannya gosong. Sampe berasep kontrakan tu."

"Hahaha gobloknya natural anjir"

"Untung aja gak kebakaran. Lagian tau lagi masak disambi garap aransemen."

"Serius? Gak abis pikir dah." Juni geleng-geleng nggak habis pikit

"Trus gue sindir biar gaterlalu ambis daripada ngbakar rumah orang."

"Ambis gatau diri itu mah."

Mereka sudah melewati Amplaz dan kini berhenti di lampu merah Janti. Mata Juni terus saja fokus pada pemandangan di hadapannya, semburat jingga matahari.

Juni berdebar. Ia tak sabar mendapatkan pemandangan sunrise dari flyover. Dan matahari nampak bulat jingga dengan sedikit mendung di atasnya membuat Juni tersenyum senang.

"Ehehehe"

"Kenapa?" tanya Bobby.

"Gapapa ehehe" jawab Juni sembari mengeratkan pelukannya pada Bobby, menyalurkan rasa senang juga terima kasih karena si supir sudah mengajaknya berkeliling.

Kini mereka sudah melanju turun, meninggalkan matahari jingga yang tertutup deretan bangunan. Mereka berbelok ke kanan dan melewati Grahatama, lanjut ke Gedong Kuning dan berkeliling di kisaran Among Raga juga Mandala Krida.

Jalanan yang belum cukup ramai. Udara dingin yang segar. Langit jingga yang beralih jadi terang. Sepertinya Juni tak menyesal meninggalkan cuciannya dalam rendeman molto.

tbc

Bobby, Juni dan JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang