Juni dan Bobby meluncur ke kontrakan Bobby. Mereka sampai di parkiran kontrakan yang lampu terasnya mati. Gelap dengan sedikit remang cahaya dari ruang tengah yang menyusup ke luar. Dalam sekali lihat, hanya ada gelap di depan pintu yang tertutup tapi jika lebih cermat lagi, banyak sandal yang berserakan tak beraturan.
"Tunggu bentar, biar gue cari di kamar."
"Hm"
Juni masih duduk di atas Ovan sedang Bobby membuka kunci pintu depan dan berlari ke dalam kamarnya. Juni hanya menggeleng pelan, merasa pening dengan kelakuan Bobby yang bisa-bisanya dompet ketinggalan tapi ngajak (maksa) makan.
Seekor kucing lewat dan berhenti di depan Juni. Ia memandangi Juni, membuat Juni mau-tak-mau turun dari Ovan dan mengelusnya.
"Dompet gue gaada anjeng!" teriak Bobby dari dalam.
"Cari lagi, keselip paling," tak acuh Juni karena sibuk mengelus-elus kucing.
"Gaada Juniiiii."
"Yaudah ilang."
"Juniii!" teriak Boby di depan pintu membuat kucing yang Juni elus kaget dan kabur.
"Ya mau gimana? Emang tadi lo kemana aja?"
"Ga kemana-mana. Balik kampus masih ada. Kontrakan trus ke kosan lo juga masih ada." ucap Bobby sembari mengingat-ingat. "Jangan-jangan jatoh di jalan." lanjutnya.
"Yaudah ayo menyusuri jalan tadi."
Muka Bobby lemes, bibirnya cemberut dan langkahnya malas. Juni yang sibuk mengamati sekitar menemukan bayangan benda kotak hitam di lantai, di antara sandal yang berserakan. Di bawah penerangan minim dari lampu teras yang mati, juga pintu kontrakan yang sudah Bobby tutup, Juni memungut dan mengambil benda itu. Mengacungkannya ke muka Bobby yang spechless.
"Nyohhh"
"Kok di lo?"
"Di lantai. Makanya jangan teledor!"
"Mwehehehehe sayang Juni dechhh aww" teriak Bobby sambil menerima dompetnya kembali.
"Hilih bicit," cibir Juni sedang Bobby sibuk membenahi jaket dan menutup pintu. "Pintu dikunci yang bener. Kuncinya dibawa, jangan ilang lagi." lanjut Juni.
"Iya, Nyai."
Jangan tanya seberapa lebar cengiran Bobby saat ini. Nyaingin Chucky sih kayaknya xixixi
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobby, Juni dan Jogja
FanfictionJogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana. "Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby. [potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]