"Hm?"
"Jun"
"Apa? Lo mabok terus nelpon gue?" tanya Juni dengan suara serak bangun tidurnya.
Tak heran jika pertanyaan Juni seperti itu, karena alasan itu yang paling mendekati benar untuk mengisi pertanyaan kenapa Bobby jam 2 dinihari nelpon dia.
"Kagak."
"Terus kenapa?"
"Katanya mau nanjak."
"Hm? Sekarang?"
"Iyalah. Ayo cari sunrise!"
"Gila lo Bob?!"
"Katanya tadi pingin nanjak. Sekarang giliran diajakin malah gitu."
"Ya tapi it's almost fricking 2 AM, Bob!"
"Kan kita mo cari sunrise, Juni. Ya makanya harus berangkat pagi."
"Iya. Iya. Ini gue siap-siap dulu." Juni segera beranjak dari tidurnya, mengambil tas ranselnya juga jaket.
"Cepet! Keburu siang!"
"Iyaa. Eh gue bawa apa aja ya?"
"Bawa jiwa, raga, hati dan pikiran."
"Serius Bob!"
"Iya, itu serius."
"Bobby!"
"Jun, teriakan lo nyampe bawah loh."
Segera saja Juni beranjak dan menatap ke arah luar jendelanya. Ia mendapati siluet dari seseorang yang ia kenal.
"Kok lo nyampe ga bilang-bilang."
"Ehehehehe" tawa Bobby. "Pake baju lengan panjang aja. Gausah bawa jaket, ini gue bawain jaket gunung gue."
"Terus gue bawa apa?"
"Bawa air aja. Ntar di atas ada warungnya kok."
"Ok. Bentar lagi gue turun. Panggilan alam dulu."
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobby, Juni dan Jogja
FanfictionJogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana. "Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby. [potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]