Jogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana.
"Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby.
[potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]
Hari ini, tanggal 21 Desember, Juni baru saja membuka matanya dan menggeliat di balik selimut saat matahari sudah meninggi. Kepalanya terasa berat sisa-sisa dari lembur mengejar deadline tugas akhir semester demi tahun baru yang aman, nyaman, damai dan sejahtera.
Ya, liburan natal dan tahun baru kali ini Juni memilih tak pulang kampung. Alasannya apalagi kalau bukan kebijakan kampusnya yang menyebalkan.
Juni menggeliat. Tenggorokannya kering minta dibasahi. Namun badannya masih lengket ke kasur. Dengan ogah-ogahan, ia beranjak mengambil air.
Tangannya menyaut ke arah ponsel yang tergeletak tak elit. Kini ia duduk di samping jendela dan memainkan ponselnya. Mengecek keadaan akun-akun sosmednya.
Sosmed ramai dengan satu hal yang membuat Juni memincing.
Baiklah, satu hari baik lainnya karena kehidupan Juni akan terjamin sepanjang hari ini. Yang Juni perlukan hanyalah membangunkan si tukang tidur dan mendapakan jaminan gizi seimbang untuk hari ini.
Hmm hari baik harus dimulai dengan mandi, kan?
Juni tersenyum dan beranjak menuju kamar mandi kosannya dengan senyum cerah dan senandung riang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.