Kapan Bobby dan Juni nggak gabut?
Jawabannya: Nggak pernah nggak gabut.
Orang-orang yang ngeliat mereka ngintil satu sama lain dan jalan-jalan terus pasti ngira mereka kuliah buat jalan-jalan. Padahal nggak sepenuhnya salah, karena sebenernya mereka sedang menyeimbangkan porsi kuliah, belajar, dan jalan-jalan. Ditambah lagi, mereka sama-sama kaum dadakan yang asal ada uang, bensin dan waktu, pasti gas kemana aja. Seperti sekarang ini, pukul 9 malam dan mereka sudah bertengger di salah satu warung di Bukit Bintang.
Berawal dari ide dadakan Juni yang muncul setelah menghabiskan seporsi ayam kremes GOR Klebengan. Juni berucap, "Lama banget nggak ke Bukit Bintang."
"Emang terakhir kapan?"
"Pas maba paling."
"Serius?"
"Iya. Lagian jauh juga. Tapi belom pernah pas malem sih."
"Mau?"
"Sekarang?"
"Besok."
"Oh kirain."
"Ya sekarang lah, Jun."
"Ntar kemaleman baliknya njir."
"Halah kayak ada Ibu Kos aja si lo? Biasanya juga gak pulang kan lo?"
"Sembarangan!"
Kini mereka sedang menikmati pemandangan lampu-lampu dari pemukiman rumah-rumah penduduk di bawah sana. Sekarang Juni bisa bernafas lega setelah tadi Bobby melajukan Ovan dengan tak karuan. Berniat menyalip tapi truk dan bus berjejer di depan memenuhi arah pandang mata. Ditambah medan jalan yang berupa tanjakan tanpa henti membuat Ovan harus menggunakan tenaga ekstra.
Juni yang dibonceng hanya bisa diam dan sesekali menahan nafas. Tangannya mencengkeram jaket Bobby, entah di pinggang atau di bahunya. Kakinya juga pegal karena harus menahan beban tubuh di paha dan betis. Pasti Bobby lebih pegal karena harus menarik gas dan juga siaga mengrem.
Mie kuah pesanan Juni sudah jadi, begitu juga dengan nasgor pesanan Bobby.
"Tadi bukannya dah abis sepiring ayam kremes ya?"
"Buat mie instan, pasti masih ada tempat kok," jawab Juni tenang.
"Pokoknya kalo gendutan jangan nyalahin gue ya."
"Ya salah lo lah, kan lo yang ngbawa gue ke sini, makanya gue jadi makan malam dua kali, masa salah tetangga ..."
Omelan Juni berhenti karena Bobby yang memaksa menyuapkan sesuap besar nasi gorengnya.
"Udah ngomelnya. Makan dulu."
Juni cemberut sedang Bobby cengengesan senang.
tbc
🌊🌊🌊
![](https://img.wattpad.com/cover/182672207-288-k992419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobby, Juni dan Jogja
FanfictionJogja menjadi istimewa buat kamu yang memiliki keeratan kenangan di sana. "Semanis apapun kenanganmu jangan minum teh botol, karena akan tetap pahit jika hanya mampu kau kenang," -Bobby. [potongan kisah-kisah tolol antara Bobby dan Juni di Jogja]