[45] SHS vs PHS

178 32 19
                                        

Hari ini suasana SHS tampak ramai. Spanduk besar dibentangkan di depan sekolah. Di sana tertulis kata kapital 'SELAMAT DATANG PESERTA TURNAMEN FUTSAL'. Hari yang ditunggu-tunggu oleh ekskul futsal.

Parkiran pun padat oleh kendaraan. Karena ada dua bus besar di sana yang mengangkut tim inti dari Popcorn High School beserta para supporter-nya. Tentu saja kegiatan belajar-mengajar tidak akan dilaksanakan hari ini, sebab menonton pertandingan futsal lebih menarik. Para guru tidak ingin perhatian muridnya terbagi jika KBM tetap dilaksanakan.

Selma turun dari angkot setelah membayar supirnya. Gadis itu merapatkan jaket abu-abu yang dipakainya, lantas menghela napas ketika melihat keramaian sekolahnya.

Sejujurnya, kalau bukan karena Arial ikut bertanding hari ini, Selma lebih memilih tetap di rumah sakit. Namun lelaki itu sudah menerornya semalam agar ia datang menonton.

"Sel!" Panggilan dari arah pintu gerbang membuyarkan lamunan Selma. Ia mendapati sosok Kanin berdiri di sana. Maka, dengan langkah gontai ia mendekati sahabatnya itu.

"Sumpah! Gue excited banget hari ini!" Kanin berseru heboh seraya bergelayut di lengan Selma. Keduanya kini mulai berjalan menuju lapangan indoor, tempat terlaksananya pertandingan hari ini.

"Lo, 'kan, emang selalu seheboh ini, Nin." Selma menyahut malas-malasan. Di samping, Kanin mendengkus pelan. "Eh, tapi, ya, gue seriusan. Tadi gue liat cowok-cowok PHS pada ganteng anjir! Apalagi tim intinya. Kayaknya gue lebih cocok nyari pacar di sana deh."

"Lo emang se-hopeless itu, ya, buat gaet cowok-cowok SHS?" Selma bertanya sarkas, namun ditanggapi decakan dari Kanin.

"Enggak juga, sih. Tapi gue pengennya yang baru aja. LDR juga nggak papa kok, biar beda gitu, hehe."

Selma geleng-geleng mendengar ucapan sahabatnya itu. Kini mereka telah sampai di lapangan. Dan, sesuai prediksi, tribun sudah sangat padat. Membuat Selma berpikiran ia mungkin saja akan berdiri selama pertandingan berlangsung.

Namun, khayalan itu hilang ketika Kanin menarik tangannya menuruni tribun. Selma bisa merasakan telinganya sakit lantaran suasana benar-benar seramai itu. Teriakan-teriakan dari dua kubu saling bersahutan, membuat lapangan rasanya mau runtuh saja.

Meski bukan posisi yang bagus, akhirnya Selma dan Kanin mendapat tempat duduk. Keduanya masih kebagian tempat kosong di sebelah kiri, sekitar lima kursi dari belakang. Tak apa, setidaknya dengan begini, mereka bisa melihat pertandingan lebih jelas.

Tribun semakin ramai ketika dua tim memasuki lapangan. Tim Star High tampak keren dengan balutan baju futsal warna merahnya, pun dari tim PHS, tidak kalah keren dengan baju futsal warna biru langitnya.

"GO POPCORN GO POPCORN GO!"

"Semangaaaat, PHS-ku!"

"Huuuuuu ...."

Lengkingan supporter mulai terdengar nyaring dari kubu sebelah. Mendengar itu, tuan rumah tidak ingin kalah. Malah, suara mereka lebih menggelegar karena jumlah supporter yang lebih banyak.

"Aaaa ... liat deh, Sel. Anak PHS nomor punggung 13, kenapa gemoy banget?!" Kanin berseru keras di telinga Selma lantaran suasana yang ribut. Pandangan Selma pun mengikuti intruksi dari Kanin.

Cowok bernomor punggung 13 itu memang tampak keren. Bahkan, dilihat dari jarak sejauh ini pun, Selma masih bisa merasakan keterpanaannya. Sekilas cowok tersebut mirip Chanyeol EXO, meskipun tampanan Chanyeol kemana-mana.

"Namanya Azkaaa! Fix, gue harus dapet nomor dia!" Kanin kembali berseru ketika cowok nomor 13 tadi menghadap belakang.

Selma memutar bola mata. "Jangan aneh-aneh deh, Nin. Diem aja, ntar kalo pertandingannya udah beres baru tuh maju."

Halcyon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang