Hari Jumat.
Hari dimana siswa bisa pulang lebih awal. Meskipun begitu, Jumat juga terkadang dilabeli sebagai hari sibuk oleh siswa Star High yang memang mendedikasikan dirinya untuk kegiatan ekskul.
Seperti yang dilakukan oleh Selma hari ini. Setelah bel pulang berbunyi, ia tak ikut dengan sebagian besar teman kelasnya untuk segera pulang. Tapi ia malah membawa dirinya ke gedung sekretariat ekskul.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 lewat beberapa menit ketika ia membuka pintu ruang Drawing Club. Hari ini Selma ingin mengadakan sebuah pertemuan singkat dengan seluruh anggota. Pertemuan dilakukan jam 2 siang karena beberapa anggota laki-laki harus melaksanakan kewajiban terlebih dahulu, yakni shalat jumat.
Untungnya Selma sudah memberitahu mereka untuk melaksanakan shalat jumat di mesjid sekolah saja. Hitung-hitung untuk meminimalisir waktu, karena sehabis itu pasti mereka akan ke kantin mengisi perut terlebih dahulu.
"Heyho, Bu Ketua!"
Pintu ruang ekskul terbuka, memunculkan sosok Syifa di sana yang tengah menenteng kantung kresek.
Selma yang tadinya sedang sibuk membereskan beberapa kertas terbengkalai di meja menghentikan aktivitasnya sejenak. Ia hanya menanggapi seruan Syifa dengan senyum tipis.
"Udah makan belom?" tanya Syifa seraya duduk di kursi yang paling dekat dengan kursi Selma.
"Belum. Abis bel gue, 'kan, langsung ke sini."
"Iya juga, sih."
Selma sontak tertawa pelan mendengar hal itu. Seketika ia mengernyit ketika Syifa menyodorkannya sekotak donat yang tadi dibawanya.
"Makan dulu gih, itung-itung buat ganjal perut."
"Dapet dari mana? Gue yakin lo gak bakal secepet ini buat beli sendiri ke Mcd depan."
Syifa menyengir. "Dikasih Satya. Barusan gue ambil di depan gerbang."
Selma sontak saja mengangguk pelan, sebelum ia mencomot sebuah donat dengan taburan kacang almond di atasnya.
"Ngomong-ngomong lo mau bahas apaan, sih, nanti? Besok, 'kan, hari Sabtu. Kita tetep ada kumpul juga, 'kan?"
"Sabtu itu kegiatan rutin ekskul kita, Syifa. Beda sama nanti."
"Bedanya dimana?"
Selma mengunyah gigitan terakhir donatnya terlebih dahulu. Sementara Syifa masih menunggu seraya menggigit potongan donat dengan taburan keju parut di atasnya.
"Nanti ada materi tambahan yang bakal dibawain sama Garel. Besok rencananya kita bakalan lukis panorama sekolah kita. Nah, materinya itu mau dikasih hari ini, biar bisa dipelajarin nanti sebelum melukis."
Syifa mengangguk-angguk mengerti. Kegiatan rutin hari Sabtu ekskul Drawing Club memanglah melukis dan menggambar. Biasanya sering diselingi dengan pemberian materi dari senior, yakni Selma, Garel, Alif dan Syifa sendiri.
Namun kali ini Selma ingin sesuatu yang baru. Ia ingin memberi materi pada mereka sehari sebelum kegiatan melukis dilaksanakan. Selain supaya para anggota lebih matang dalam kesiapan, ia juga ingin kegiatan melukis besok lebih khusyuk tanpa ada selingan pemberian materi lagi.
"Btw Alif sama Garel udah ke mesjid?" tanya Selma ketika keduanya cukup lama saling mendiamkan.
"Udah tadi, katanya abis shalat mau langsung ke kantin. Kita disuruh nyusul ntar."
"Oke."
***
Suara BlackPink yang menyanyikan lagu How You Like That mengalun di ruang OSIS. Sesuatu yang bisa dianggap absurd sebenarnya, mengingat ruangan itu merupakan intra sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/228986441-288-k967674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon [Completed]
Teen FictionSelma Tabitha bukanlah murid terkenal di Star High. Gadis berambut sebahu itu hanyalah siswi biasa yang beruntung bisa terangkat menjadi ketua drawing club. Hidupnya tenang-tenang saja dan terkesan monoton. Sampai suatu hari Selma melakukan sebuah k...