"Audio gimana?"
"Aman!"
"Konsumsi buat anak-anak udah diurus?"
"Udah diberesin sama Nina tadi, Yal."
"Gathan mana?"
"Di ruang OSIS, lagi sama Radin ngurusin beberapa yang belum beres aja."
Arial yang duduk di belakang panggung itu sontak menghela napas lega. Pagi ini ia dan beberapa panitia lainnya sudah sibuk sekali. Mengurus ini itu sebelum nanti jam 8 pensi dengan tema The Eternal Rays Star nanti akan digelar sampai malam. Prilly yang sedari tadi menjawab pertanyaannya sudah menghilang, gadis bertubuh tinggi itu menghilang di ruang tunggu untuk guest star. Mungkin mengecek para artis yang sudah datang.
"Yal, gawat!" Gathan datang seraya berlari, napas pemuda itu tampak ngos-ngosan. Seragam persatuan panitia berwarna hitam yang dipakainya tampak kusut, padahal ini masih terlalu pagi.
"Kenapa, Than? Ada masalah apa?"
Gathan tampak mengatur napas sejenak lantas menjawab, "TBW gak jadi dateng."
Arial sontak berdecak, kesal, tentu saja. Padahal guest star HiVi! saja sudah datang. Mereka akan menjadi penampilan pembuka pada pagi ini.
"Kok bisa? Bukannya udah diurusin kemarin sama Rein, ya?"
"Itu dia masalahnya. Rein katanya emang udah bicarain sama mereka, tapi tadi waktu gue telpon Alden, mereka gak tau kalau pensinya hari ini. TBW keburu udah diundang ke acara lain."
"Ini Reindra gimana, sih?! Harusnya kalo udah ketemu dan bicara, pihak guest star-nya harus tau kapan pensinya lah! Mereka ketemu itu ngobrolin apa aja, sih?!" Arial mulai tersulut emosi. Gathan yang melihat sahabatnya sudah mulai meledak mau tak mau langsung turun tangan.
"Gue tadi abis bicara sama Rein, katanya dia ngira Alden sama temen-temen bandnya udah tau pensinya kapan."
"Karena Alden itu sepupu lo?" sarkas Arial cepat.
"Rein ngiranya gitu, Yal. Padahal sesudah kita sepakati TBW bakal ikut partisipasi di pensi ini, gue sama sekali belum pernah kontakan lagi sama Alden. Ini kayaknya miss komunikasi aja, tepatnya kesalahpahaman."
Arial mengusap wajahnya frustasi, ia tidak ingin pensi yang sudah diusahakan sukses ini menjadi cacat hanya karena perihal guest star.
"Jadi gimana? Si Alden tetep gak dateng?" tanya Arial dengan nada pasrah.
"Gak bisa, dia keburu udah ada acara pagi ini."
Keduanya hening, baik Gathan maupun Arial tidak ada yang bersuara kembali. Samar-samar suara Bio dan Saskia— panitia yang menjadi MC pensi terdengar. Rupanya pensinya sebentar lagi akan dibuka.
"Lo mending siap-siap gih, Than. Bentar lagi mau ngasih sambutan," ujar Arial dengan wajah tenangnya. Meskipun kepala cowok itu sudah kusut sejak Gathan datang memberi berita tak terduga tadi.
"Kayaknya kita gak punya pilihan, Yal."
Arial menatap Gathan seraya mengkerutkan keningnya, tak mengerti.
"Harus ada pengganti TBW," ujar Gathan dengan nada tegas.
"Emang ada?"
"Alden mana? Dia dateng, 'kan?" Bukannya menjawab, Gathan malah menanyakan Alden. Membuat Arial menjadi heran sendiri.
"Alden temen kita?" tanya Arial memastikan.
"Iya, Aldenio Narupraja. Sahabat kita dari jaman alay sekaligus yang paling gila dan bobrok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon [Completed]
Teen FictionSelma Tabitha bukanlah murid terkenal di Star High. Gadis berambut sebahu itu hanyalah siswi biasa yang beruntung bisa terangkat menjadi ketua drawing club. Hidupnya tenang-tenang saja dan terkesan monoton. Sampai suatu hari Selma melakukan sebuah k...