33|• Pupus

72 16 9
                                    

Menjauh adalah cara terbaik agar dia sadar bahwa cinta itu butuh perjuangan
*Azravano Arkana*

"Van belum makan kan? Nih gue bawain makanan kesukaan lo" Thalita membuka makanan berisi sup ayam telur dadar.

"Kok Lo tau makanan kesukaan gue?" Tanya Vano melihat makanan yang Thalita bawa untuk Vano.

"Ee..itu tadi gue bawa ini disuruh Alya kok" bohong Thalita.

"Ooh"

"Gue suapin ya?" Tawar Thalita dengan penuh harap.

"Gak usah gue makan sendiri aja" Vano mengambil kotak makan itu lalu berusaha memasukan makanan itu kedalam mulutnya.

'van gue cuman mau Lo ingat sama gue itu aja udah cukup buat gue bahagia' batin Thalita.

"Eh eh" Thalita terkejut melihat Vano menjatuhkan sendok yang sudah berisi makanan.

"Lo gak papa Van? Tuh kan masih lemes, makanya gue suapin aja ya?" Thalita membersihkan makanan yang jatuh bersama sendok itu lalu mengambil sendok lagi di dalam tasnya.

"Van Lo tu butuh Istirahat banyak, kalo gak bisa sendiri gak usah dipaksain kan ada gue" ucap Thalita sambil memasukan makanan ke dalam mulut Vano.

"Eh cincinnya kok sama kayak punya gue sih Van?" Thalita pura pura tidak tau.

"Masak sih" tanya Vano.

"Iya ini liat deh" Thalita memperlihatkan cicin yang ada ditangannya.

"Jangan jangan kita Jo..."

"Mungkin gak sengaja" potong Vano.

"Ooh iya mungkin hahaha, tapi kok bisa ya?"

"Ini cicin tunangan gue sama Alya" ucap Vano.

"Alya? Kayak nya dia gak pernah cerita deh sama gue"

"Mungkin dirahasiain sama Alya"

"Kok Lo yakin banget? Bukannya Lo lagi hilang ingatan ya?" Ucap Thalita ceplas ceplos.

"Gue yakin karena dia adalah cinta pertama gue dan gue cinta banget sama Al" ucap Vano.

"Ooh cinta pertama, emang sejak kapan Lo cinta sama Alya?" Tanya Thalita.

"Sejak dulu, sejak gue ketemu sama Alya gue jatuh cinta sama dia dan akhirnya dia tunangan sama gue"

'lo udah gak nganggap gue lagi Van, Lo gak inget dulu Lo sendiri yang bilang ke gue kalo Lo cinta sama gue, lo udah ingkarin janji yang udah Lo buat sendiri Van, gue tau Lo hilang ingatan tapi setidaknya Lo inget gue bukan alya' Thalita meneteskan air mata.

"Lo kenapa nangis?" Tanya Vano.

"Mmmm eh mau makan lagi?" Thalita mengalihkan topik.

"Gue udah kenyang"

"Ini minum dulu, terus minum obat biar cepat sehat"

"Makasih ya"

"Iya van"

*******

"Liv bangun!" Alya berusaha membangunkan Oliv yang masih molor.

"Apaan sih" Oliv menepis tangan Alya.

"Liv bangun dong ini udah jam berapa?"

Oliv langsung duduk terkejut karena dia belum sholat subuh.

"Jam berapa?!"tanya Oliv.

"Jambul Lo bengkong, nih udah jam 9 tau"

"Astagfirullah ya Allah gue belum sholat"

"Katanya pms kok mau sholat?" Tanya Alya aneh melihat Oliv.

"Lah iya gue pms hehehe lupa" Oliv kembali tidur.

"Heh kok tidur lagi? Mandi Sono"

"Hehehe iya iya, eh btw gue laper banget tau Al dari kemaren nungguin Lo pulang" ucap Oliv sambil memegang perutnya.

"Kenapa gak keluar aja cri makanan?"

"Gak sempet males bawaanya pengen tidur Mulu"

"Yaudah Lo mendingan mandi aja gue masakin"

"Hehe makasih Alya cantik sedunia"

"Aamiinn"

******

Drtt drtt

Ponsel Alya berbunyi di atas meja makan, menampakkan tulisan nama Aven di sana.

"Aven? Ngapain telfon gue?" Alya mengangkat telpon itu.

"Halo ven ada apa?" Tanya Alya penasaran.

"Al bisa nggak kita ketemuan sekarang?" Tanya Aven

"Sekarang? Tapi gue masih masak nih MMM gimana kalo nanti habis gue selesai masak?"

"Terserah Lo deh ada hal penting yang mau gue omongin ke elo"

"Penting banget ya?"

"Iya Al"

"Ya udah Lo share lokasinya aja nanti kalo gue udah selesai masak baru gue kesana"

"Oke gue tunggu ya"

"Iya bye"

Alya menutup telfonnya.

"Al udah selesai belum masaknya?" Tanya Oliv tiba tiba yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Bentar lagi Liv"

"Wih udah lama banget gak makan tongseng pedas" Oliv siap siap duduk di meja makan.

"Liv Lo makan sendiri dulu ya gue mau mandi" Alya menaruh semangkuk tongseng pedas tingkat dewa.

"Huh pedes banget ni kayaknya" Oliv tak sabar menyantap.

"Hati hati ntar sakit tu perut" ucap Alya.

"Itu mah gampang tinggal minum obat aja sih"

"Gampang? Bukanya takut banget ya sama obat?" Ledek Alya.

"Ya obat anak rasa jeruk kan ada"

"Hahahaha Antimo?" Alya tertawa mendengar ucapan Oliv.

"Apaan sih Al udah sono mandi, bau tau"

"Iya putri wangi"

Setelah Alya menuju kamar mandi Oliv langsung menyantap tongseng pedas itu.

Enak banget jadi laper 🤤

******

Hai semua Alvendra up lagi nih, sorry ya Alvendra up-nya lama soalnya author sibuk banget.

Alya: hai pembaca gue barusan masak tongseng pedas nih ada yang mau tutornya gak? Kalo mau commen ya makasih 😊

Author : ntar gue minta ya Al jangan dihabisin

Alya : oke kak nay

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang