07|• Cinta Vano

181 70 17
                                    

Bismillah selamat membaca semoga terhibur ✨



Jangan pernah berhenti mengejar mimpi karena semua akan indah pada waktunya
*Azravano Arkana*




"Demi apa dia beneran satu kelas sama gue?"

Oliv tersenyum simpul melihat Arnold satu kelas dengannya bahkan tempat duduknya tak jauh dari tempat duduk Oliv.

"Ih ganteng banget sih bikin salting aja deh Arnold" Ucap Oliv dalam hati sambil tersenyum menatap Arnold.

"Baiklah anak anak silahkan buka halaman 102 di situ ada soal nomor 1 sampai 5 di kerjakan sekarang, nanti kalau ada yang ditanyakan boleh maju ke depan" semua siswa mengeluarkan buku nya masing-masing dan mengerjakan dengan serius.

"Ini kayaknya ada yang kurang deh" Bu Nely melihat ada tempat duduk yang kosong. "Alya dimana ya? Biasanya tertib itu anak" semua diam tak tau dimana Alya berada.

"Oliv? Kamu tau dimana Al?"tanya Bu Nely mengejutkan Oliv.

"Eh Bu , Mmm tadi Al pergi ke itu..."Oliv sedikit memikir alasan yang tepat. "Oh Al lagi ada kumpulan karate tadi"ucap Oliv sedikit gugup hingga Bu Nely tak yakin dengan alasan Oliv.

"Benarkah itu Oliv?"tanya Bu Nely tak yakin.
"Iya Bu tadi Al udah izin sama Oliv katanya mau ada kumpulan karate dulu"

"Ya sudah anak anak silahkan dikerjakan saya tunggu di kelas sebelah ya assalamu'alaikum"pamit Bu Nely.

"WA'ALAIKUMSALAM BU NELY PUJAAN HATIKU" Tono melambaikan tangannya pada Bu Nely.

"Woy Tono lebay banget si Lo diem nggak?"tegur Ayu yang sedang fokus mengerjakan tugas.

"Iya deh Ayu juga pujaan hatiku, tenang aja bang Tono satu untuk semua kok" Tono mengedipkan sebelah matanya kepada Ayu yang jijik melihatnya.

"Tono sejak kapan lu jadi SCTV satu untuk semua?" Kegaduhan pun  mulai terjadi membuat Ayu sang ketua kelas marah.

"DIAAM!!"teriakan itu menandakan bahwa Ayu sudah marah.

"Kalian bisa nggak sih diam bentar aja , kalau suruh kerjain ya fokus jangan gaduh mulu, Lo juga Tono awas Lo rame lagi" setelah semua diam Ayu kembali fokus mengerjakan.

 *******

Pagi ini matahari sangat terik membuat baju Alya basah terkena keringat. Baru setengah jam ia di jemur di halaman sekolah baju nya sudah basah apalagi sampai istirahat nanti?.

"Huft...hari ini panas banget deh, mana masih jam segini lagi, apa gw ke kantin dulu aja ya beli minum"kerongkongan Alya sudah kering membuat Alya lemas dan hampir pingsan.

Saat ia fokus pada bendera ada bayangan yang menutupi teriknya matahari secara tiba tiba. Spontan Alya melihat siapa pelakunya.

"Vano? Lo ngapain disini kan lagi pelajaran?"tanya Alya menepis tangan Vano yang sedang melindungi Alya dari terik matahari.

"Biar nggak kepanasan, bukannya yang dihukum Oliv? Kok jadi Lo yang disini?"

"Nanti kalau lama lama di panasan Lo pingsan Al"tangannya kembali meneduhi Alya.

"Makasih ya minumnya untung ada Lo kalau nggak pasti gw dah mati kehausan"Alya duduk di kursi panjang bawah pohon. Meminum air putih yang diberikan Vano.

"Sama sama Al ,habis ini Lo balik aja ke kelas" suruh Vano yang duduk disamping Alya.

"Nggak gw masih ada tanggungan sampai nanti bel istirahat" ia memberikan minumannya kepada Vano. Dan hendak melanjutkan hukumannya, tapi tangannya ditahan oleh Vano.

"Al please Lo dengerin gw lagian pak Andre lagi keluar kok tadi, dan yang dihukum Oliv bukan Lo " Alya hanya diam menepis tangan Vano.

"Ih Van berani berbuat berani bertanggung jawab dong Van, gak kayak Lo" Alya tak mau mendengarkan Vano yang berusaha mencegahnya.

"Oke brati gw ikut Lo "Vano ikut hormat di samping Alya.

"Vano!! Pergi gw nggak mau ya kalau Lo ketinggalan pelajaran yang di salahin gue" Alya mengusir Vano.

"Nggak ,Udah diem aja Lo Al"

"Ih ngeyel banget sih Lo Vano!!" Dengan kasar Alya menarik tangan Vano agar kembali ke kelas nya yang bersebelahan dengan Alya.

"Udah Lo masuk ke kelas dan gue juga!!" Tak peduli banyak siswi menatap Alya kesal karena Vano adalah cowok ganteng terkenal di sekolah SMA Bakti Buana.

"Bye Alya cantik" kata itu Vano ucapkan dengan sangat lirih sampai siapapun tak dapat mendengarnya.

Dengan wajah kesal Alya kembali ke kelas nya untuk mengikuti pelajaran Bu Nely."assalamu'alaikum "Alya memasuki kelas yang tenang ,ia kira ada Bu Nely ternyata guru itu tak ada di tempat duduknya.

"EH ALYA CANTIK , MAU NGGAK SAMA ABANG GANTENG?" Tono mengahampiri Alya yang baru saja masuk kelas.

Alya tak menanggapi pria itu dan memutar bola matanya malas.

"Lho neng kok Abang di cuekin sih?"ucap Tono dengan nada kecewa

"Eh Tono Alya tu ilfil sama Lo, dasar "Ayu melempar buku nya ke Tono.

"Aduh Ayu kalo cemburu bilang aja kali" sikap Tono memang kepedean tingkat akut padahal tampangnya tak seganteng Vano.

"Alya tadi Lo di cari sama Bu Nely , untung gue punya alasan bagus buat jawab hehe" Oliv sedikit lega Alya kembali ke kelas, tapi keadaan Alya sangat memprihatikan. Bajunya basah terkena keringat dan wajahnya sedikit pucat.

"Iya liv makasih ya udah bantu gue "Alya mengambil buku diatas meja untuk dijadikan kipas .

"Al gw juga makasih sama Lo udah gantiin gue , sampai keadaan Lo kayak gini, seharusnya gue tadi nggak bolehin Lo " Oliv merasa bersalah melihat keadaan Alya.

"Ish udah lah Liv gw nggak apa kok , ni masih sehat walafiat" Alya terus mengipasi tubuhnya yang berkeringat.

"Lo istirahat aja Al nanti kalau Bu Nely dateng gue bangunin ya" Oliv menepuk pundak Alya yang basah.

"Nggak usah gue nggak capek , cuma gerah body doang kok" tak sengaja mata Alya bertatapan dengan Arnold yang sedang mendengarkan musik sambil mengerjakan tugas yang diberikan Bu Nely.

Sedangkan Arnold menatap Alya dengan wajah datar . Setelah menatap wajah Alya ia  melihat tag name nya 'Alyara Syaqeila'. "Alya?"

"Apa Lo lihat-lihat?" Alya meliriknya malas.

"Gue punya mata!" Arnold kembali mengerjakan soal itu.

"Hai Arnold" sapa Oliv sambil melambaikan tangannya.

"Liv Lo ngapain sih?" Alya menurunkan tangan Oliv yang sedang melambai.

"Kan gue nyapa dia Al emang gak boleh?"

"Orang gak di sapa balik, sadar diri dikit"

"Yah namanya juga cinta bertepuk sebelah jidat mau gimana lagi Al?"

Sebelah tangan kali Liv masa jidat?.

******

Lanjut yuk ke bawah ya 👇

Eh jejaknya jangan lupa okey

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang