47|•Menikah

97 7 4
                                    

Happy reading ✨




Brak

Pras mendobrak pintu kamar Aven yang terkunci dari kemarin. Pras sebenarnya tau Aven akan kabur tapi ia tak tau Aven kemana.

"CK, tak lama lagi saya akan tau kamu dimana ven, dimana pun kamu sembunyi aku akan tau" ucapnya lalu mengambil kunci mobil untuk pergi entah kemana.

Sementara dekorasi sederhana di rumah Oliv susah tertata rapi. Tamu yang hadir pun juga tak banyak karena acara ini memang sengaja sembunyi sembunyi, agar tak banyak orang yang tau, Thalita dan Ayu pun juga sudah ada disana. Oliv sedang dirias didalam kamarnya karena acaranya akan segera dimulai. Aven juga sudah rapi memakai jas hitam yang senada dengan pecinya.

Oliv juga sempat meneteskan air mata ketika ia sedang di rias karena sebentar lagi ia akan memulai hidup baru bersama Aven. Ia juga sempat berfikir apakah dia bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya nanti? Sebenarnya ia belum siap tapi apalah daya ini demi masa depan anaknya kelak.

"Oliv" panggil Alya.

Alya memegang tangan Oliv dan memandangnya lekat.
"Liv yakin ini pilihan terbaik buat kamu" Ucap Alya menuntun Oliv untuk turun agar akad nikah segera di mulai.

Dengan perlahan Oliv turun dan melihat pemandangan yang tak ia sangka akan terjadi pada hari ini. Para tamu dan penghulu sudah siap disana. Aven pun juga sudah siap mengucapkan akad. Ayu dan Thalita tersenyum melihat Oliv cantik menggunakan kebaya silver.

"Oliv mama gak nyangka kamu sudah sebesar ini" Mayda mengusap lembut rambutnya.

"Bagaimana sudah siap?" Tanya penghulu pada Aven.

"Bismillahirrahmanirrahim saya siap pak" ucap Aven yakin.

"Bismillahirrahmanirrahim saya nikahkan Avendra Reynand Orlando bin bapak Pras dengan Olivana Zafhara binti bapak Gendra dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap penghulu.

"Saya terima nikahnya Olivana Zafhara binti bapak Gendra dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Aven dengan lancar.

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAH" seru semua tamu lalu penghulu itu berdoa di ikuti para tamu.

Ketika Alya mendengar kata "SAH" hati nya begitu sakit. Alya belum sepenuhnya merelakan Aven. Sekarang keinginannya terwujud untuk menyatukan Oliv dan Aven. Dan benar ia dan Aven akan menjadi sahabat selamanya dan tak akan pernah menjalin hidup bersama. Tapi Alya bahagia melihat Oliv bahagia.

Setelah berdoa Aven memasangkan cincin kawin di jari manis Oliv, lalu Oliv pun melakukan hal yang sama. Setelah terpasang rapi di masing masing jari mereka, Oliv mencium tangan Aven dengan tetesan air mata harunya. Aven mencium ubun ubun Oliv sambil membaca doa dengan khusyuk.

'Aven semoga ini pilihan terbaik untukku, semoga kau bisa menuntunku ke jalan yang benar dan kau bisa membimbing anak yang sedang aku kandung ini ' ucap Oliv saat sedang mencium tangan Aven.

' Oliv kau adalah pilihan terbaik yang di pilih Allah untukku, aku berharap kamu menjadi pertama dan terakhir ku, dan kita akan terus bersama sampai maut memisahkan kita Liv' ucap Aven dalam hati.

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang