48|• Perang dunia I

80 6 14
                                    

Happy reading ✨





"Mmmm, Ven berapa lama Lo sahabatan sama Alya?" Tanya Oliv dengan berani.

"Udah lama sekitar 12 tahun yang lalu, walaupun dulu gue sempat ke pisah sama dia tapi tetap inget, karena gue udah janji sama dia gue gak akan lupa sama dia" ucap Aven jujur.

"Kenapa kalian ke pisah?"

"Karena bokap gue gak ngijinin gue buat temenan sama dia"

"Emang kenapa?"

"Ada masalah dikit" ucap Aven cuek.

"Berarti kalian deket banget ya"

"Deket bahkan saling mencintai satu sama lain tapi gak bisa satu" tanpa sadar Aven mengucapkannya di depan Oliv.

"Ma...maaf ya gara gara gue kalian gak bisa bersama" ucap Oliv merasa bersalah.

"Ee...bukan gitu Liv, sorry gue keceplosan" ucap Aven merasa bersalah juga.

"Jujur Liv gue masih belajar mencintai kamu" ucap Aven lalu mengecup kening Oliv.

'Waw dari kata Lo gue jadi aku kamu? Keajaiban kah?' ucap Oliv dalam hati.

"Iya ven gak papa lagian a...aku juga masih belajar menerima kenyataan kok" ujar Oliv lalu menarik selimutnya dan tidur diikuti oleh Aven di sampingnya.

'liv maafin gue belum bisa buat Lo bahagia'

******

Matahari sudah muncul dengan sinar sinarnya yang membuat Oliv terbangun. Oliv menyengitkan dahinya ketika ia melihat Aven tak ada di sampingnya.

' Aven kemana?'

"Pagi Liv" sapa Aven yang sedang berkaca sambil merapikan bajunya.

"Mau kemana?" Tanya Oliv ketika melihat Aven yang sudah rapi memakai kaos dan jaket hitam disertai rambutnya yang rapi.

"Mau keluar"

"Keluar kemana?"

"Keluar bentar ada urusan, kamu disini aja ya"

"Kan aku istri kamu aku wajib tau dong kamu kemana" ucap Oliv sedikit manja. Entah kenapa sekarang sikapnya berbeda ketika ia bersama Aven.

"Kamu gak perlu tau, yang penting kamu tetap dirumah aja ya jangan kemana mana" Aven mencium ubun ubun Oliv sedikit lama lalu tersenyum pada Oliv

Oliv diam terpaku ketika Oliv mendapat ciuman tulus dan senyuman yang belum pernah Oliv lihat dari Aven.

"Aku pergi dulu ya" Aven mengacak rambut Oliv lalu pergi untuk menyelesaikan urusannya.

"Aven mau kemana?" Tanya Mayda.

"Aven mau keluar ma, ada urusan" ucap Aven.

"Papa kamu?"

Aven menjawabnya dengan anggukan.

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang