Untuk Alyara

210 7 2
                                    

~selamat tinggal orang baik, kamu berhak bahagia disana~

Oliv menatap tubuh Alya yang sudah terbungkus kain putih. Kini senyum Alya tak lagi terlihat olehnya. Pelukan, nasihat dan kasih sayang seorang Alya kini tak dapat Oliv rasakan lagi. Aven menggenggam tangan Oliv menangis tak henti-hentinya. Meratapi takdir yang tak bisa Alya lawan. Kali ini mereka benar-benar kehilangan seorang Alya, orang yang selalu menyembunyikan sakitnya.

Ketika perpisahan itu menjadi hal yang paling menyakitkan untuk dirasakan. Perpisahan adalah hal yang paling dibenci oleh semua orang. Apalagi terpisah oleh jarak yang sangat jauh, jarak yang tak akan bisa ditempuh. Sekarang alam Alya dan Oliv sudah berbeda mereka tak akan bertemu di tempat dimana mereka tertawa dan bermain.

Ketika tubuh Alya yang terbungkus kain putih diangkat untuk di makamkan, Oliv berlari  memeluk Alya untuk terakhir kalinya. "Aku mohon hanya satu kali saja aku kehilangan seorang yang aku cinta" ucap Oliv dalam hati, ia menangis. Semua terpukul ketika melihat Oliv begitu kehilangan seorang Alya di hidupnya. Setelah Oliv memeluk Alya untuk terakhir kalinya, ia memeluk Aven dengan erat untuk menenangkan dirinya.

Sekarang tubuh Alya tak terlihat lagi, tanah sudah menutupi senyuman Alya yang manis. Hari ini semua berduka atas kepergian Alyara Syaqeila. Oliv menaburkan bunga di atas makan Alya yang baru saja selesai di kubur. "Alya semoga kamu tenang ya disana, kalo aku kangen sama kamu gimana Al? Kamu baik baik ya disana" Oliv mengelus patokan makam Alya yang bertuliskan nama Alya.

"Liv kamu jangan nangis ada Aven disini kita pasti bisa ikhlasin Alya pergi" Aven memeluk Oliv yang belum merelakan Alya untuk pergi jauh.

"ALYAAAA AA!!"

Oliv berteriak seolah Alya masih ada dihadapannya. Tiba-tiba anak buah Pras memberikan sepucuk surat dari Alya yang sudah dititipkan kepada mereka. Oliv menerima kertas itu lalu menatap mereka.

"Itu Alya berikan sebelum dia menyelamatkan kamu dari pistol itu, dan dia menyuruh kami memberikan ini setelah Alya meninggal" ucap salah satu dari mereka.

Oliv membuka surat itu di depan makam Alya.

Untuk Oliv

Sebelum baca ini kamu harus berhenti nangis, gue gak suka lihat Lo nangis Liv!.

Setelah kamu buka kertas ini mungkin aku udah gak ada lagi di samping kamu. Surat ini aku tulis ketika aku tau hidup ku gak akan lama lagi di dunia ini. Sebelumnya aku minta maaf udah ninggalin kamu disana, dan maaf gak bisa tepati janji aku buat jagain kamu selamanya, tapi asal kamu tau Liv ini sudah di ujung kata selamanya. Memang takdir gak ada yang tau. Jaga diri kamu baik-baik, gak usah mikirin aku yang udah bahagia disana. Kehilangan itu pasti Liv, yang kamu alami sekarang adalah saat dimana perpisahan itu terjadi.

Terimakasih sudah menjadi sahabat ku yang terbaik. Terimakasih sudah selalu ada buat aku, aku gak bisa balas kebaikan kamu seperti kebaikan kamu ke aku Liv. Selamat ya hidup yang kamu impikan sekarang tercapai, kamu sudah bahagia bersama orang yang kamu cintai Liv, tersenyumlah dia pasti ada di samping kamu sekarang. Peluk dia tenangkan hati mu bersamanya. Jujur Liv walaupun aku sudah merelakannya untuk mu tapi hati ini belum mengikhlaskannya. Hati ini berat melepaskan orang yang aku cintai sama kayak kamu. Tapi semua sudah terjadi Liv, waktu gak bisa diulang.

Sekarang dia sudah menjadi kebahagiaan kamu selamanya. Dan aku juga sudah menemukan kebahagiaan ku disini. Kita terpisah oleh jarak yang sangat jauh, alam kita berbeda. Aku lebih bahagia disini di tempat yang gelap, aku bahagia bersama tanah yang menutupi tubuhku. Aku bahagia karena ada mama dan papa disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang