50|• Perang dunia II

73 5 1
                                    

Happy reading ✨

Bismillahirrahmanirrahim semoga suka




Setelah puas menangis di teras depan kamarnya, Alya merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk untuk menenangkan pikirannya. Matanya sudah bengkak dan memerah karena tangisannya yang tak henti-henti. Perlahan matanya menutup dan pikirannya sedikit tenang. Tiba tiba ada yang melempari batu di jendela kamarnya yang membuat Alya terbangun kembali. "Siapa disana?" Alya perlahan membuka tirai jendela untuk melihat siapa yang ada di luar.

Tak ada siapapun di bawah sana, Alya sedikit takut dan lagi lagi ada seseorang pria menatap Alya sambil mengeluarkan jari tengahnya untuk Alya.

"Ini pasti kerjaannya Pras" Alya bingung harus bagaimana, jika di diamkan pasti orang itu akan bertindak diluar dugaannya. "Gimana caranya biar Aven gak ketahuan ada disini?" Alya memutuskan untuk keluar dan melawan orang itu tanpa rasa takut. Untuk apa Alya takut? Alya mahir berkelahi karena ia mengikuti ekskul silat di sekolahnya.

Alya membuka pintu rumah dengan sangat hati-hati agar tidak terdengar oleh siapapun. "Keluar Lo anak buah Pras yang Lo cari ada disini" Alya berteriak menantang anak buah Pras sendirian.

"Heh anak sialan berani juga Lo keluar" ucap pria berwajah menjengkelkan itu.

Tanpa patah kata Alya langsung melawan orang itu dengan mudah, Alya memukulnya berkali kali hingga membuat orang itu terbaring kesakitan. "Segitu doang kemampuan Lo?" Alya menginjak perut pria itu lalu tersenyum miring.

"Jangan pernah kesini lagi, Lo gak berhak ganggu kehidupan keluarga gue!!" Ucap Alya dengan emosi.

Tanpa Alya sadari di belakangnya ada orang yang sudah membawa kain untuk membekap mulutnya. Alya berusaha melepaskan kain itu agar bisa bernafas, tapi kekuatannya tak sebanding dengan orang kekar yang membekapnya.

"Mmmm mmmm" Alya masih berusaha melepaskan diri. Tiba-tiba pandangan Alya kabur dan kepalanya pusing. Setelah itu Alya tak sadarkan diri, ia dibawa kabur oleh anak buah Pras yang kejam itu tanpa sepengetahuan siapapun.

******

Oliv baru saja keluar dari kamar mandi, tapi ia masih melihat Aven yang masih tidur pulas di kasur.

"Ven bangun udah azan loh ayo solat" Oliv membangunkan Aven yang masih memejamkan matanya.

"Bentar lagi sayang" Aven menarik selimutnya sampai menutupi kepala.

"Sayang? Gu gue gak salah denger?" Tanya Oliv pada dirinya sendiri.

"Eee kan subuh nya sekarang" ucap Oliv salah tingkah.

Tiba-tiba Aven menarik tangan Oliv dan mendekapnya dalam selimut.

"Aven lepasin, nanti kalo bayinya gepeng gimana?" Oliv melepaskan diri dari pelukan Aven.

"Nanti buat lagi kan bisa" ucap Aven santai.

"Dasar kamu, bangun ayo" Oliv kembali ke kamar mandi untuk berwudhu.

"Iya iya ini bangun kok" akhirnya Aven bangun dan berwudhu untuk melakukan solat bersama Oliv.

Saat mereka sedang berdoa tiba-tiba Mayda mengetuk pintu kamar Oliv. "Ada apa ya mama pagi pagi gini?" Oliv langsung membuka pintunya.

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang