Assalamu'alaikum semua semoga kalian terhibur ya Bu
Happy reading ✨
•
•
•"DIAM KAMU!"
"Mohon maafkan saya, saya akan jelaskan semuanya kepada kamu"
Pras langsung mengeluarkan pistolnya lalu mengarahkan pistol itu ke leher Oliv. Aven juga ikut mengeluarkan pistolnya untuk mengancam Pras juga.
"PRAS! JANGAN MAC..."
"DIAM ATAU TEMBAK? NYAWA DIA ADA DI TANGAN GUE!" Ucapan Aven terpotong oleh Pras yang siap untuk meluncurkan pistol itu ke tubuh Oliv.
"Nyawa Lo juga ada ditangan gue!" Ujar Aven.
"Pras papa melakukan itu agar kamu lebih bahagia bersama keluarga baru kamu dibanding dengan ku"
"Bahagia? Saya hanya butuh kasih sayang bukan kebahagiaan kamu! Walaupun kamu sudah punya keluarga sendiri dan lebih sayang dengan anak tiri kamu itu!" Ujar Pras sambil sedikit meneteskan air mata mengingat kepergian ibunya waktu itu.
"Kamu gak pernah mikirin gimana perasaan saya, apa sekarang aku harus mikir perasaan kamu? Enggak! Saya gak peduli yang saya lakukan itu salah, saya hanya butuh bahagia!"
Radit berjalan menghampiri Pras tapi Pras mengancamnya dengan lebih mendekatkan pistol itu kearah Oliv.
'apa ini akhir hidupku dan juga anakku?'. Oliv meneteskan air matanya ketika ia melihat perut datarnya yang berisi calon anaknya nanti.
'nak maafkan ibumu yang tak bisa menjagamu ini, nak kita akan melewati ini bersama sama'
Disisi lain Alya berusaha merayu anak buah Pras agar ia melepaskan Alya dari cengkraman tangannya.
"Om saya mohon lepaskan saya, teman saya dalam bahaya saya harus menyelamatkan dia dari pistol itu, saya mohon om mungkin ini untuk yang terakhir kalinya saya melihat dia dan melindungi dia, saya minta tolong juga berikan surat ini padanya jika saya sudah meninggal nanti, makasih ya " Ucap Alya lirih sembari tersenyum dan memberikan sebuah kertas yang sudah dilipat dengan sedikit hiasan darah disana.Akhirnya anak buah Pras melepaskannya karena mereka tak tega melihat Alya yang sudah pasrah dengan keadaan ini. Alya berlari dengan rasa sakit yang masih ada ditubuhnya lalu ia berdiri menghadap di depan Oliv sambil tersenyum dan tepat di depan pistol itu berada dan.......
Dor
Tanpa Pras sadari ia telah menembak orang yang berbeda. Peluru itu mengenai punggung Alya yang sudah lemas tak berdaya. Alya masih setia tersenyum menyembunyikan rasa sakit yang luar biasa itu. Tubuh Alya jatuh disertai darah yang keluar dari tubuhnya.
Ketika Aven tau pistol itu mengenai Alya, ia ikut meluncurkan pistolnya kepada Pras dengan dua tembakan, tapi hanya satu peluru yang mengenai Pras yaitu tepat di bagian tubuhnya. Tubuh Pras juga ikut ambruk dengan sedikit penyesalan dihatinya, ia baru menyadari bahwa ia salah.
"ALYA!" Oliv memeluk tubuh Alya yang pucat tak berdaya itu dengan tangisan yang tak tak henti-henti. Ia terus berusaha menggoyangkan tubuh Alya agar ia bangun.
"ALYA BANGUN! ALYA BANGUN AL! ALYAAAA! JANGAN TINGGALIN GUE! AAAAAAA" Oliv begitu marah dengan dirinya karena merasa bersalah tak bisa melindungi Alya.
"Al bangun Al, gue mohon! Hiks hiks" Oliv masih setia memeluk Alya yang memejamkan mata.
Dengan cepat Aven langsung menggendong Alya ala bridal style dan membawanya ke rumah sakit agar segera ditangani. Sementara Pras di bawa kerumah sakit oleh anak buahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [END]
Teen Fiction{MASIH PROSES REVISI} 👇 "Merelakan belum tentu mengikhlaskan" ______________________________________ Tentang cinta segitiga yang harus mengorbankan perasaan yang salah. Cinta yang seharusnya tak tumbuh antara Alya dan Aven. Tentang Alya yang lebi...