Selamat membaca kawan :)
•
•
•Alya berlari memasuki rumah sambil membawa koper karena ia khawatir dengan keadaan Oliv sekarang, Alya belum mengetahui kalau Oliv positif hamil karena Oliv tidak mau mengganggu Alya yang sedang menjenguk kakeknya di Singapura. Alya sampai di Indonesia pada malam hari karena ia mendadak pulang ke Indonesia karena Oliv dikabarkan sakit.
"Assalamu'alaikum Tante om, Oliv dimana sekarang?" Tanya Alya ketika ia baru masuk dan melihat mereka sedang berbicara sesuatu.
"Alya kamu kok udah pulang?" Tanya Mayda heran.
"Iya Tante tadi pagi saya di hubungi sama Oliv kalo dia lagi sakit"
"Alya Oliv bukan sakit tapi dia..."
"Hamil?" Mata Alya berkaca kaca dan langsung menghampiri Oliv yang ada di kamar sendirian, tapi tangan Alya langsung di cegah oleh Mayda.
"Nanti saya mau ngomong sama kamu" bisiknya.
"Iya Tante" Alya langsung menghampiri Oliv.
Alya pelan pelan membuka pintu kamar Oliv.
"Liv?" Alya meneteskan air mata ketika melihat keadaan kamar Oliv sekarang."Alya" Oliv memeluk Alya erat sambil menangis di pelukannya.
"Alya maafin gue, gue hamil Al, gue bukan sahabat yang baik buat Lo, Al sadarkan gue kalo gue mimpi, ini mimpi kan?" ucap Oliv lirih.
"Liv sabar ya ini cobaan, pasti nanti ada jalannya kok, jaga bayi ini dengan baik, gue akan bantu Lo sampai lahiran nanti"
"Hiks hiks hiks hidup gue gak bermakna lagi Al, masa depan gue hancur, gue gak bisa raih apa yang gue mau"
"Gak Liv masa depan Lo itu masih bisa diperbaiki, gue akan kasih tau Aven biar dia cepet tanggung jawab" Alya mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Aven.
"Ven Lo harus tanggung jawab atas kejadian itu, karena Oliv positif" ucap Alya too the poin.
"Maksud Lo apa Al?" Aven masih tak mengerti.
"Oliv positif hamil ven, dia mengandug anak Lo, darah daging Lo udah hadir di kandungan Oliv ven hiks hiks"
"Apa? Oliv hamil?" Aven menjatuhkan ponselnya karena terkejut.
"Ven, Aven? Lo denger gue gak?" Aven pun mematikan telfonnya.
*****
"Gak gak mungkin Oliv hamil" mata Aven berkaca kaca, ia tak percaya hal ini terjadi.
"Cieee hamilin anak orang, bentar lagi jadi papa nih" ucap Bryan tiba tiba datang tak tau dia masuk sejak kapan.
"Apa Lo bilang? Maksud Lo apa ha?" Aven menarik kerah Bryan dan memojokkannya di tembok.
"Eh eh santai aja ven, kasian ya anak Lo anak haram" ucapnya menambah emosi Aven.
"Bangs** !!Gak usah ikut campur masalah hidup gue" wajah Aven memerah, ia ingin sekali menghancurkan muka Bryan tapi ia masih bisa menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [END]
Teen Fiction{MASIH PROSES REVISI} 👇 "Merelakan belum tentu mengikhlaskan" ______________________________________ Tentang cinta segitiga yang harus mengorbankan perasaan yang salah. Cinta yang seharusnya tak tumbuh antara Alya dan Aven. Tentang Alya yang lebi...