29|• Bertepuk sebelah tangan

104 18 3
                                    

Hai priend selamat reading Lop u ✨



Mencintai tanpa dicintai itu bagai danau gersang yang penuh dengan debu, tak ada yang mengisi tapi ada yang diisi
*Thalita Anilea Ivana*









"Silahkan duduk semuanya" perintah Rani.

"Iya Tante" jawab Alya.

"Kalian makan aja sepuasnya jangan malu - malu anggap aja ini rumah kalian sendiri" ucap Rani saat Ayu dan Oliv ragu untuk duduk.

"Hehe iya Tante" ucap mereka berdua bersamaan.

"Jadi apa kalian sudah siap nanti setelah lulus SMA?" Tanya Azda-papa Vano kepada Vano dan Thalita.

Vano hanya diam sambil melahap makanannya. Thalita melirik Vano sejenak lalu menjawab pertanyaan Azda.

"Kalo Vano siap aku juga siap om" jawab Thalita.

"Pa boleh Vano pikir pikir dulu?" Tanya Vano.

"Kenapa kamu jadi ragu begini?" Tanya Azda sedikit kecewa.

"Ini masalah masa depan Vano pa, Vano juga harus mikir resikonya nanti"

"Bagaimana pak?" Azda meminta persetujuan pada Gendra-papa Thalita.

"Vano benar pak dia harus memikirkannya lebih dulu sebelum mengambil keputusan" ucap Gendra.

"Baiklah Vano kamu harus pikirkan itu dengan baik baik"

Vano hanya mengangguk.

Kenapa Vano ragu ya? Apa dia gak cinta sama gue? Kalo dia cinta sama gue kan seharusnya dia langsung jawab iya? - batin Thalita.

"Eh Lit kalo Lo udah nikah pengen anak berapa?" Ayu bertanya pada Thalita yang sedang makan

"Uhuk uhuk" Thalita tersedak karena terkejut mendengar perkataan Ayu. Ayu pun mengambilkan air putih untuknya.

"Eh sorry sorry Lo gak papa kan?" Ayu khawatir kepada Thalita karena ulahnya.

"Gak papa kok ay"

"Lita kamu kalo makan hati hati dong" tegur Mayda- mama Thalita.

"I..iya ma maaf ya semuanya"

Skip

Setelah melaksanakan makan malam bersama mereka sibuk berbincang. Orang tua mereka sibuk berbicara tentang bisnis, sedangkan Thalita dkk berbincang tentang.... Entahlah tapi mereka begitu asyik sendiri. Kemana Vano?, Ia sedang bersantai memainkan ponselnya.

"Eh ini bukannya kado gue waktu Lo ulang tahun Lit?" Ayu memperhatikan sepatu merah yang dipakai Thalita.

"Iya ay untung masih muat hehe"

"Lah masih kinclong banget kek yang makek hahahaha"

"Makasih ay, eh gue mau toilet dulu ya kebelet nih"izin Thalita pada teman temannya.

"Al kok Lo diem aja sih dari tadi?" Tanya Oliv pada Alya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Hmm eh gak papa cuma lagi baca WP aja tadi"jawab Alya.

Drrtt

Ponsel Alya berbunyi, ia mendapatkan notif dari Vano.

Azvanrkn

Al Lo bisa temuin gue di taman belakang gak?

Alyara sya

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang