42|• Penyesalan

94 9 0
                                    

Gagal untuk menjadi seorang perempuan yang baik adalah hal yang paling buruk dalam hidupku
*Olivana Zafhara*

Oliv sekarang sudah sampai rumah, ia menaiki taksi karena mobil yang ia bawa tadi malam dibawa pergi oleh orang yang menjebaknya. Oliv sangat susah berjalan karena kejadian malam tadi hingga ia harus berjalan sangat pelan agar tidak sakit. Matanya sekarang memerah karena ia terus menangis dari tadi.

Oliv terkejut ketika melihat Alya sudah didepan rumah menunggunya dari tadi malam.

"Kenapa baru pulang sekarang?" Tanya Alya dengan wajah marah pada Oliv.

"Maafin gue Al" Oliv langsung memeluk Alya erat dan menangis di pelukannya.

"Liv? Lo kenapa?" Alya mengelus kepala Oliv.

"Maafin gue Al gue gak bisa jaga diri, gue udah gagal jadi cewek yang baik Al, maafin gue gak mau denger kata kata Lo semalam" ucapnya dengan tangis yang semakin menjadi jadi.

"Apa maksud Lo? Gagal gimana Liv?" Alya melepas pelukannya.

"Gue udah gak suci lagi Al, gue bukan cewek suci lagi" ucapnya penuh penekanan.

"Apa? Lo bercanda kan? Lo lakuin itu sama siapa?"

"Gu...gue gak bercanda Al, gue dijebak sama seseorang"

"Dijebak sama orang yang Lo temuin tadi malam?"

"I..iya Al dan gue ngelakuin itu secara gak sadar, dan mobil yang kita beli dari tabungan kita udah dibawa pergi sama dia, maafin gue Al gue nyesel"

"Soal mobil itu ga usah dipikirin, sekarang jawab Lo ngelakuin itu sama siapa liv?" 

Oliv berpikir sejenak
' kalo Alya gue kasih tau pasti dia benci sama Aven nanti'

"Tapi Lo janji jangan marah sama orang nya karena kita sama sama dijebak sama seseorang Al, gue ngelakuin itu sama....."

"Aven"

Hati Alya sakit bagai ditusuk dan jantungnya berhenti berdetak saat mendengar kata Aven, orang yang ia cintai melakukan itu bersama Oliv sahabatnya sendiri. Walaupun ia sudah merelakan cintanya untuk Oliv, tapi rasa itu masih ada dan tak akan pernah terhapus.

' Aven? Gue gak nyangka Lo lakuin itu sama Oliv, tapi sekarang permintaan gue terwujud karena Lo sama Oliv bakal bersatu ' ucapnya dalam hati.

"Aven harus tanggung jawab atas semua ini walaupun ini bukan sepenuhnya salah Aven" ucap Alya.

"Al jangan sekarang gue belum siap" ucap Oliv dengan nada serak.

"Tapi Liv kalo Lo hamil gimana?" Ucap Alya takut.

"Udah stop Al, itu gak akan terjadi dan sekarang gue butuh waktu sendiri buat nenangin gue sendiri" Oliv masuk rumah yang masih diikuti tangis.

"Liv, maafin gue juga udah gak bisa jaga Lo" ucapnya lirih.

Alya baru ingat kalo hari ini ia dan Aven akan ke rumah bi asih untuk mencari kebenaran tentang pembunuhan kakek Aven.

Alya masuk rumah untuk mengambil ponselnya. "Liv gue keluar dulu ya, di dapur udah ada makanan Lo makan dulu ya biar gak sakit" Alya pamit kepada Oliv namun tak ada jawaban.

Saat Alya ingin berangkat ia melihat ponsel Oliv disana, ia berpikir pasti Oliv masih menyimpan nomor orang yang mengajak ia pergi tadi malam. Tapi setelah ia cari ternyata nomor orang itu sudah di blokir. Seandainya Oliv belum memblokirnya pasti masalah ini cepat selesai dan cepat menemukan orang yang menjebaknya.

*******

Tok tok tok

Alya mengetuk pintu rumah Aven. Tak lama Aven muncul membuka pintu itu.

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang