Ketika matahari pergi bulan akan menggantikan posisinya tapi bulan tentu tak seterang matahari yang membuat dunia gelap menjadi terang
*Azravano Arkana*Malam ini adalah malam yang paling indah dalam sejarah hidup Vano dan Thalita walaupun mereka masih SMP tapi mereka sudah berstatus tunangan. Mereka sudah yakin bahwa mereka berdua akan sampai ke pelaminan nanti.
Mereka berdua sedang berduaan di taman belakang rumah Vano.
"Van kenapa kamu yakin kalo aku bakal nikah sama kamu nanti habis lulus SMA?" Tanya Thalita meyakinkan.
"Karena gue yakin kamu orangnya setia dan bisa jaga hati sampai nanti, aku yakin kamu itu orang yang tepat buat aku Lit, sejak pertama aku liat kamu aku udah jatuh cinta sama kamu, aku uddah liat pandangan tulus kamu Lit" jelas Vano menggambarkan rasa cintanya pada Thalita.
"Makasih ya Van udah percaya sama aku sampai detik ini, aku juga yakin kamu bakal jaga hati sampai nanti kita nikah Van"
"Aku janji sama kamu Lit aku akan setia sama kamu dan aku gak akan nglupain kamu walaupun aku hilang ingatan sekalipun sampai kapan pun kamu adalah cinta sejati gue Lit"
"Aku juga janji sama kamu aku gak akan ninggalin kamu sampai kapan pun Van"
"Janji?" Thalita menyerahkan jari kelingking nya.
"Janji" Vano melingkarkan jari kelingkingnya di kelingking Thalita.
Malam indah mereka ditemani bulan purnama dan taburan bintang yang membuat suasana makin indah dan romantis.
"Oh iya besok ada party di sekolah jangan lupa ya besok aku jemput" ucap Vano.
"Mmm iya Van"
"Eh Lit liat deh bintang itu mirip wajah kamu tau" Vano menunjuk bintang yang lebih bersinar dari pada yang lain.
"Kok disamain sama bintang sih?"
"Iya cantik banget" ucap Vano.
"Masa?"
"Iya Lit kayak kamu"
"Ambilkan dong"
"Nanti ya kalo aku bisa ambil bintang itu langsung aku kasih ke kamu"
"Makasih Vano"
"Sama sama Lita"
*****
"Pa emang Lita harus ikut papa ya?" Tanya Thalita pada papanya sambil menangis.
"Papa sebenarnya gak tega lihat Lita pisah sama temen temen Lita, tapi papa khawatir kalo kamu sendiri disini"
"Pa tapi gak papa kok kalo Lita harus sendiri disini, Lita gak cuma sedih pisah sama temen temen tapi Lita juga gak mau pisah sama Vano, aku kudah janji sama Vano kalau aku gak akan ninggalin Vano lagi pa, dan besok ada acara disekolah, acara itu berarti banget buat Lita"
"Kenapa kamu gak bilang sama Vano kalo kamu mau ikut papa ke sana?"
"Lita gak mau Vano kepikiran terus sama Lita pa"
"Lita, kamu harus percaya sama Vano kalau Vano bisa jaga perasaan buat kita sampai nanti, papa gak tega juga ninggalin kamu disini sendirian" papa Lita pengisap air mata Thalita dengan lembut
"Iya pa"
"Ya udah sekarang kamu tidur ya besok kita mau berangkat pagi"
Thalita hanya mengangguk, lalu mencoba untuk tidur tapi ia masih kepikiran tentang janji yang telah ia buat sendiri. Akhirnya Thalita mengambil buku lalu menuliskan surat untuk Vano disana. Ia takut Vano kecewa pada Thalita karena dia sudah berjanji tidak akan meninggalkannya tapi semua itu mustahil tuhan merencanakan Thalita berpisah dengan Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [END]
Teen Fiction{MASIH PROSES REVISI} 👇 "Merelakan belum tentu mengikhlaskan" ______________________________________ Tentang cinta segitiga yang harus mengorbankan perasaan yang salah. Cinta yang seharusnya tak tumbuh antara Alya dan Aven. Tentang Alya yang lebi...