Happy reading ✨
•
•
•
•Plak
Tangan Alya mendarat di pipi Bryan hingga membuatnya memerah perih. Mata Alya memerah karena emosinya yang sudah tak terkontrol.
"Apa maksud Lo ngelakuin jebakan itu? Ha?Lo udah gila ya?"
"Gue nggak gila, gue cuma mau berjuang aja" ucap Bryan santai.
"Berjuang, apanya yang diperjuangkan? Dosa?" Tanya Alya polos.
"Perjuangin Lo lah, cuma Lo nya aja yang gak PEKA!! Gue tu cinta sama Lo Al, gue pengen dapatin Lo tapi gak bisa karena Aven"
"Senekat itu Lo perjuangin gue? Lo gak mikir apa resikonya gimana? Lo gak mikir nasib mereka kedepannya gimana? Punya otak gak sih?"
"Iya itu demi Lo Al, senekat itu perjuangan gue buat Lo, buat apa gue mikir nasib mereka? Mereka aja gak pernah mikir perasaan gue, apa peduli gue? Dan Lo harusnya terimakasih sama gue karena gue udah nyatuin Lo sama Oliv" Bryan menunjuk Aven dengan jari telunjuknya.
"Kan ada cara lain kenapa harus cara itu? Kelakuan sampah tau gak?" Ucap Aven penuh penekanan.
"Kelakuan Lo lebih dari itu ven, Lo udah lakuin itu sama wanita, sampah mana?"
Plak
"Gila Lo Bry, gue gak nyangka Lo bakal sejahat ini sama Aven, dia saudara Lo sendiri, dia udah percaya sama Lo tapi Lo malah jadi penghianat kayak gini"
"Cinta itu buta Al, Lo yang udah bikin gue kayak gini, ini satu satunya cara biar Lo bisa gue dapetin, tapi gue sadar cara gue salah, dan gue sadar gue gak pantes buat Lo yang sempurna Al, gue bukan orang baik kayak Lo, kalo emang Aven buat Lo gue bisa apa? Gue bukan pengatur nasib manusia, gue cuma manusia biasa gue cuma bisa berjuang" Bryan meneteskan air matanya didepan Alya dan Aven, ia mengakui kesalahannya dan juga menyesalinya.
"Sesempurna apa gue dimata Lo Bry? Gue juga cuma manusia biasa, gak lebih dari itu"
"Dimata gue Lo paling sempurna Al, tapi semuanya udah telat waktu gak bisa di putar kembali, maafin gue Alya"
"Iya semua nya udah terlambat, dan sekarang gue harus tanggung jawab atas perlakuan Lo itu!" Tangan Aven siap untuk memukul Bryan tapi Alya mencegahnya.
"Ven udah, manusia emang gak luput dari salah, kita hanya bisa menerima dan memaafkan, kita gak bisa kasih hukuman seenak kita, biar Allah yang ngasih hukuman" ucap Alya.
"Lain kali kalo mau bertindak mikir!" Bisik Aven pada Bryan.
"Wah ada acara apa ini? Sedang menyambut saya kah?" Ucap seseorang yang tiba tiba datang mengejutkan mereka.
Semua pengawal dirumah Aven langsung menunduk dan menyambutnya.
"Hai Aven lama tidak bertemu dengan mu nak" Sinta memeluk Aven, tapi tidak ada balasan dari Aven.
"Terimakasih atas sambutan kalian, hai kaget dengan kehadiran saya?" Ucapnya menatap licik Alya.
"Kamu orang yang selama ini saya cari kan? Alyara Syaqeila putri Avanindia Salma?" Pras memegang dagu Alya yang diam terpaku, bukan karena takut tapi karena benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [END]
Teen Fiction{MASIH PROSES REVISI} 👇 "Merelakan belum tentu mengikhlaskan" ______________________________________ Tentang cinta segitiga yang harus mengorbankan perasaan yang salah. Cinta yang seharusnya tak tumbuh antara Alya dan Aven. Tentang Alya yang lebi...