Hai semua selamat membaca ya
Tetap semangat untuk hari ini 💪
•
•
•
•Bertemu dengan mu adalah musibah bagiku
*Alyara Syaqeila*
Goresan demi goresan warna menodai pallet putih itu. Dia seorang gadis cantik bermata coklat yang menuangkan idenya dengan lukisan dan gambar-gambarnya yang indah. Kamarnya yang dipenuhi lukisan hasil karyanya sendiri membuatnya semakin indah. Ia meletakkan kuas itu lalu berjalan mengambil sesuatu yang ada di laci meja belajarnya.Ia membuka buku itu lalu menulis sesuatu disana.
"Aven? Apakah kau tahu berapa lama aku menunggu janji itu? Ku berharap kau bisa memenuhinya tanpa menyakiti perasaan ku" itulah kata yang ditulis oleh Alya dibuku diary itu.
Apa kalian masih ingat cita-cita Alya menjadi apa?.
"Alya? Lo ngapain? Udah malam loh enggak ngantuk emang?" Oliv ikut duduk bersama Alya.
"Gue hanya berusaha nenangin diri aja Liv, Lo sendiri kenapa gak tidur? Besok upacara jangan sampai kesiangan" Alya memandangi hasil lukisannya malam ini.
"Iya Alya, eh itu siapa Al yang Lo gambar?" Tanya Oliv ikut menatap lukisan itu.
"Dia adalah orang yang gue tunggu Liv"
"Oh sahabat kecil Lo itu? Kecil aja udah kelihatan gantengnya apalagi gedenya" Oliv tersenyum membayangkan betapa tampannya Aven.
Alya langsung mengangkat tangannya yang masih menggunakan gelang hitam couple nya. "Iya Al gue tau dia milik Lo" Oliv memutar bola matanya malas.
Alya mengangguk sambil tersenyum.
"Gue aja nunggunya lama Liv""Iya deh terserah Lo udah gue ngantuk good night Al" Oliv keluar dari kamar Alya untuk tidur di kasurnya yang empuk.
"Good night Oliv, dan kamu Aven"
******
Pagi yang cerah membuat gadis bermata coklat itu bersemangat. Ia bersiap siap untuk berangkat sekolah, gadis itu merapikan baju dan dasinya didepan kaca besar miliknya sambil tersenyum.
"Pagi Al cantik banget hari ini "ucap gadis itu berbicara dengan dirinya sendiri. Gadis itu adalah Alya ,Alya yang dulu kecil sekarang sudah menjadi anak remaja yang cantik. Banyak orang yang mengagumi kecantikannya.
Ia keluar dari kamarnya dengan membawa tas abu abu di pundaknya.
"Pagi bi Ning , udah cantik aja pagi pagi" ucap Alya sambil mengambil susu dimeja.
"Eh neng masih pagi gini udah mau berangkat?" Tanya bi ningsih heran melihat Alya yang sudah siap berangkat sekolah.
"Hehe iya bi hari ini aku jadi petugas upacara jadi harus pagi banget" Alya sudah menghabiskan satu gelas susu dan roti dengan selai kacang kesukaannya.
"Wah neng kalau makan pelan pelan ntar keselek Lo" terkekeh melihat kelakuan Alya pagi ini.
"Iya bi santai aku nggak akan keselek kok, ohh iya nanti kalo Oliv cari Al bilangin ya! Al berangkat dulu mau gladi bersih upacara"
"Assalamu'alaikum bi Ning" ujar Alya sambil melambaikan tangan ke bi Ningsih.
"Wa'alaikumsalam neng hati hati ya!"
Alya sekarang siap berangkat karena hari ini ia akan menjadi petugas upacara. Saking semangatnya ia menjahili pak supri- satpam rumah yang sedang molor .
"Pagi pak Supri" Alya sedikit berteriak di samping pak Supri.
"Allahu Akbar ehh neng bikin kaget aja kamu "pak Supri yang tadinya tidur terbangun karena teriakan Alya.
"Eh pak Supri pagi pagi udah molor aja, bukain gerbangnya Al mau berangkat sama ojek" Alya melihat pak ojol di depan gerbang.
"Lho kok nggak barengan sama Oliv neng?" Tanya pak Supri sambil mendorong gerbang.
"Hehe iya pak ada acara , berangkat dulu pak assalamu'alaikum "Alya menaiki motor dan melambaikan tangan ke pak Supri.
"Wa'alaikumsalam neng" balas pak Supri.
Suasana pagi ini sangat sejuk, udara pun segar untuk dihirup. Dari kejauhan tampak gunung gunung berjejer dan padi yang menguning. Dengan berani Alya menaiki motor itu sambil berdiri.
"Wow indah banget pemandangan hari ini" Alya begitu menikmati keindahan alam dan udara yang segar.
"Neng jangan gitu nanti oleng" larang pak ojol melihat tingkah Alya .
"Eh maaf pak soalnya hari ini Alya seneng banget sampai lupa daratan hehe" Alya kembali duduk setelah sadar bahwa perilakunya melampaui batas.
Ditengah perjalanan nya yang mulus tiba tiba motor hijau itu berhenti. Mereka tak sadar ban nya bocor sejak tadi.
"Waduh ban nya bocor neng terus gimana dong?" Pak ojol mengecek ban nya yang kempes. Raut wajah Alya langsung berubah kerucut.
"Yah gimana dong pak? Yaudah sampai sini aja nggak apa kok nanti aku numpang sama orang" Alya memberikan selembar kertas hijau kepada pak ojol.
"Terimakasih ya neng" pak ojol pun langsung pergi mencari tempat tambal ban.
"Yah masa harus jalan si cantik cantik gini, mana sekolahan masih jauh , nanti kalau telat pasti di hukum lagi sama pak Andre" keluh Alya sambil berjalan lesu, semangatnya tak berkobar lagi.
Tin tin
Suara klakson mobil mengagetkan Alya yang sedang menggerutu kesal.
"HEY BERHENTI!!!"Alya mengejar mobil hitam yang baru saja lewat.
Mobil itu berhenti dan kaca pun dibuka oleh pemilik nya. Menampakkan seorang pria dengan mata hazel yang menawan, membuat Alya sedikit gugup.
"Eh boleh nggak aku numpang sama Lo?"Alya menatapnya lalu melihat tag name nya yang bernama ' Arnold Aiven Orlando'
"Boleh kan? Btw Lo kan juga satu sekolah sama gw" tanya Alya dengan penuh harap.
"Please gue butuh bantuan Lo"
"Gue bukan ojek"
"Siapa juga yang anggap Lo ojek, gue kan cuma mau numpang Lo aja"
Pria itu hanya menaikan alisnya yang panjang dan melajukan mobil nya meninggalkan Alya yang sedang kesal.
' idih sombong banget sih tu orang, ganteng doang tapi sombong ' ucap Alya dalam hati sambil menendang batu-batu kecil di depannya.
"Al" panggil seseorang di belakang Alya. Alya langsung menoleh melihat siapa yang memanggilnya.
"Van Lo ngapain disini?" tanya Alya dengan wajah cemberutnya.
"Lah harusnya gue yang tanya sama Lo , ngapain Lo jalan jalan kesini pakek seragam?" tanya pria bernama Azravano Arkana panggil aja Vano.
"Tadi gw tu berangkat duluan sama ojol eh motornya bocor jadi jalan kaki deh, bukan jalan jalan Vano!"Alya menjitak Vano dengan keras.
"Aduh sakit tau, ya siapa tau kan lagi jalan jalan, yuk!" Vano menawari Alya untuk berangkat bersama menaiki motor besarnya.
"Beneran mau barengin gw ni?" Alya memakai helm milik vano dengan pedenya.
"Yuk ntar telat tumben baik banget Van" Alya tersenyum manis.
"Kapan gw jahat sama Lo Al?" Vano segera melajukan motornya agar si Alya tidak telat.
"Kapan? Tiap hari kali" jawab Alya.
"Terserah Lo deh perasaan gue gak pernah deh jahat sama Lo"
*************
Hai readers gimana suka gak?
Jangan lupa jejaknya ya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [END]
Teen Fiction{MASIH PROSES REVISI} 👇 "Merelakan belum tentu mengikhlaskan" ______________________________________ Tentang cinta segitiga yang harus mengorbankan perasaan yang salah. Cinta yang seharusnya tak tumbuh antara Alya dan Aven. Tentang Alya yang lebi...