03|•Menjauh

260 83 30
                                    

Bismillah selamat membaca para readers ✨




Hanya ragaku yang menjauh,tapi hatiku selalu ada di dekatmu
_Avendra Reynand Orlando_




Krek

"Aven dari mana kamu?"tanya bi Asih.

"Nenek,aku baru saja ke pasar malam bersama Alya dan orang tuanya" Aven terkejut dengan kehadiran bi Asih di depan pintu.

"Nenek mau menyampaikan kabar gembira buat Aven"bi Asih duduk di samping Aven yang sedang melepas sepatunya.

"Kabar gembira? Apa itu nek?"Aven penasaran dengan kabar gembira itu.

"Papa dan mama besok akan pulang ke rumah" Aven langsung terkejut mendengar kata bi Asih. Bukannya senyuman yang ia lontarkan tapi rasa takut menghantui Aven walau itu adalah orang tuanya sendiri,baginya mereka pulang itu musibah besar.

Tanpa sepatah kata Aven berlari menuju kamar nya. Ia sangat takut sekali jika nanti akan dihukum dan dipukul lagi oleh papa nya.

"Aven gak mau papa pulang, Aven gak mau dipukul lagi sama papa, hiks..hiks" air mata Aven sudah mengalir deras, rasanya Aven ingin mati saja dari pada harus bertemu papa nya lagi.

"Kenapa papa harus pulang hiks.. nanti kalau Aven nggak boleh temenan sama Alya gimana?" Ia sangat dihantui oleh rasa takut.

"Pa jangan pukul Aven, Aven anak baik pa hiks..hiks.." Aven menggigit bibir bawahnya hingga membiru karena ketakutan. Ada apa sebenarnya?

******

Dibawah pohon yang rindang cowok bermata hazel itu sedang duduk santai memakai baju abu abu dengan celana pendek selutut. Ia menatap langit yang cerah sesekali berangan.

"Wah awan itu berbentuk ikan" ia mengamati salah satu awan yang hampir mirip dengan ikan.

Tiba tiba ada mobil putih menuju rumahnya.aven menyengitkan dahinya "jangan jangan itu papa".

Aven yang ingin berlari ke dalam rumah sudah dihadang oleh dua pria kekar-anak buah papanya. Karena tubuh kecil Aven tak bisa melawan, pria kekar itu pun menggendong Aven dengan kasar.

"Papa nggak sayang ya sama Aven?kenapa Aven selalu di pukul?"tanya Aven menatap papa nya sendu.

"Papa sayang banget sama Aven ,kalau papa nggak sayang pasti Aven sekarang nggak hidup sekarang" ucap Pras -papa Aven dengan senyum liciknya.

"Lepasin Aven " Aven masih berusaha melepaskan diri.

Pras memberi aba aba kepada anak buahnya untuk memasukan Aven kedalam mobil putih nya. Dengan keras tubuh Aven dihempas ke dalam mobil.

"Om lepasin Aven,Aven nggak bisa nafas"Aven berusaha melepaskan diri dari pria itu.

"Diam kamu bocah" bukannya melepaskan pria itu malah membekap mulut Aven.

"Lepasin anak saya!!"perintah Pras yang santai menyetir.

"Tenang nak papa nggak akan celakai kamu"

Tak lama kemudian mereka sampai di tempat yang gelap dan sangat kotor. Aven asing dengan tempat ini,ia sebelumnya tak pernah melihat tempat ini. Dengan terpaksa Aven memasuki ruangan tersebut.

"Nak papa punya kejutan buat kamu" Pras membuka pintu tempat itu.

Tanpa disangka disana sudah ada sahabat nya yang sudah lemas tak berdaya serta darah yang mengalir di kepalanya. Aven sangat terkejut melihatnya.

ALVENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang