Mari kita awali dengan bismillah ✨
•
•
•
•Rasa itu sudah ada sejak pertama kali mata kita bertemu, cuma Lo yang bisa buat gue bahagia
*Bryan Leonard Ghanendra*
"Panggil aja Alya, Lo?" Tanya Alya menatap pria itu.
"Gue Bryan Leonard Ghanendra, panggil aja Bryan " ucap Bryan sambil memegang tangan Alya berkenalan.
"Oh" singkat Alya melepas tangannya dari genggaman Bryan.
Alya berjalan kembali untuk menghindari pria itu.
'Ck, gue kira mau nawarin tumpangan ternyata cuma mau kenalan?' batin Alya kesal.
"Hey mau kemana? Mendingan gue anter aja dari pada jalan kaki?" Ucap Bryan menahan tangan Alya.
Alya menatap Bryan sedikit ragu.
"calm down I'm a good person" ucap Bryan meyakinkan Alya sambil menaik turunkan alisnya.
"Oke deh" Alya langsung naik ke motor besar Bryan .
"Pakek helm ya!" Bryan memasangkan helm ke kepala Alya Tampa izin, berani sekali dia baru kenal juga.
Alya hanya diam terpaku , Alya sama sekali tak tertarik dengan Bryan walaupun baik ia tak boleh dekat dulu dengannya. Alya akan mencari tau asal usul dirinya.
"Btw , ngapain Lo sore sore gini jalan sendirian?" Tanya Bryan sambil menyetir.
"Mau pulang lah" ketus Alya.
"Emang nggak di jemput sama papa atau mama Lo?" Tanya Bryan tak sengaja.
"Bunda sama papa udah nggak ada sejak 12 tahun yang lalu" jawab Alya sambil menahan tangis.
" Eh sorry gue nggak ada maksud ngingetin" ucal Bryan merasa bersalah.
Alya hanya mengangguk di belakang Bryan. Kaca spion motor Bryan sekarang tertuju pada Alya.
"Sekarang Lo tinggal sama siapa?"
"Gue tinggal sama sahabat gue yang udah seperti saudara gue sendiri, sejak bunda dan papa pergi" tak terasa air mata Alya jatuh satu persatu , hal itu dapat disadari Bryan karena tau dari kaca spion nya.
"Udah jangan nangis " Bryan berusaha menenangkan Alya.
"Siapa juga yang nangis? " Alya yang menyadari air matanya sudah membasahi pipinya langsung menghapusnya.
Bryan hanya tertawa kecil melihat Alya , memang Alya itu menggemaskan .
Tiba tiba motor Bryan berhenti di depan kedai minuman.
"Kok berhenti? " Tanya Alya mengerutkan dahinya.
"Bentar mau beli minum dulu, tunggu bentar" Bryan langsung memesan dua minuman Boba untuk dia dan Alya.
"Hai bro" Bryan menepuk pundak seorang pria.
"Hmm" balas pria itu.
"Gue udah jalanin rencananya, buat bawa cewek itu kesini" ucap Brian duduk di sebelah pria itu. Rencana? Apa yang mereka rencanakan?.
"Bagus " singkatnya
"Sekarang Lo mau apa?" Tanya Bryan
"Gue mau cabut " pria itu memakai pergi dengan meninggalkan sebuah kertas yang tak tau isinya apa.
Bryan sekarang masih menunggu minumannya jadi. Alya yang tak sabar menunggu , segera menghampiri Bryan .
"Bry kok lama sih" ucap Alya ikut duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVENDRA [END]
Teen Fiction{MASIH PROSES REVISI} 👇 "Merelakan belum tentu mengikhlaskan" ______________________________________ Tentang cinta segitiga yang harus mengorbankan perasaan yang salah. Cinta yang seharusnya tak tumbuh antara Alya dan Aven. Tentang Alya yang lebi...