2. Awal Pertemuan

1K 209 139
                                    

“Jadilah apa yang kamu inginkan jangan menjadi apa yang orang lain inginkan”- -Alya-

🧃Happy Reading🧃


Setelah mengambil tas nya, cowok tersebut memperhatikan cewek yang berada dihadapannya. Cowok itu pun langsung terhipnotis oleh kecantikan cewek itu.

"Iyaa gak apa-apa kok, lupain aja masalah sepele gitu aja kok!" ucap cowok itu sambil tersenyum.

"Gila, nihh cowok ganteng banget! Mungkin nih cowok yang bakal nembak gue di hari pertama sekolah seperti khayalan gue tadi!" pikir Alya.

"Makasih yaa," Alya berterimakasih dengan senyuman dahsyatnya yang membuat siapa saja yang memandangnya akan luluh.

"It's okay, ngomong-ngomong lo anak baru yaa? Kok gue gak pernah liat lo sebelumnya?" cowok itu bertanya dengan nada yang cool.

"Iya, gue anak baru. Ngomong-ngomong juga ruang kepala sekolah dimana yaa?" Alya bertanya sambil memainkan rambut coklatnya.

"Ohh, sini gue anterin!" jawab si cowok itu sambil menarik tangan Alya.

Alya pun terpana, lalu berlari-lari kecil sambil menyesuaikan langkahnya dengan cowok itu.

Ketika jalannya telah seiring dengan cowok itu, Alya memulai percakapannya.

"Sebelumnya makasih yaa, karena lo udah baik sama gue," ucap Alya dengan senyumnya yang super duper manis.

Cowok tersebut menatap Alya, lalu mengedipkan mata seraya berkata Urwell

"Nama lo siapa? Nama gue Alya Isabella. Lo bisa panggil gue Alya!"

"Kalau gue manggil lo Sabel gimana? Abis kan tadi pertama ketemu lo udah bikin gue sebel, jadi gue panggil lo Sabel aja kan mendekati kata sebel tuhh," ucapnya sambil tertawa.

Tawa yang makin membuat cowok itu kelihatan ganteng dan cool.

"Eumm, yaudah deh up to you," jawab Alya dengan santai.

Alya berpikir, "pasti tuh cowok cuma bercanda doang, gak mungkin tuh cowok bakal manggil gue Sabel kan gak banget!!"

"Jadii, lo gak nanyain nama gue juga nih?" tanya cowok itu dengan menaikkan alis mata.

"Ohh iya, gue lupa hehehh. Nama lo siapa?" tanya Alya sesuai permintaan cowok itu.

Lagi-lagi Alya menggunakan senyumnya yang super duper dahsyat, sejenak cowok itu tak berkedip.

"Lo pengen tau aja atau pengen tau banget?" jawab cowok itu sambil tertawa.

Tawa yang menjadi ciri khasnya, tawa yang membuat dia terlihat begitu mempesona.

"Ihh, lo gimana sihh?" Alya memanyunkan bibirnya.

"Hahhah, iya-iya deh jangan ngambek dong Sabel. Nama gue Daffa Stone, gimana ganteng gak?" jawabnya dengan nada dan wajah yang pede.

"Ihh, jangan manggil Sabel dong! Dasar batu!!" ujar Alya dengan nada yang masih sama seperti sebelumnya.

"Batu? Kok batu sih Sabel?" tanya Daffa heran.

"Iyaa lahh, nama lo kan Daffa Stone. Stone kan artinya batu!! Hahahh," Alya tertawa penuh kemenangan, karena berhasil mendapatkan ejekan untuk cowok yang memanggilnya Sabel itu.

"Dasar lo Sabel, enak aja panggilan gue Daffa tau!!" Daffa menjitak kepala Alya dengan lembut.

"Yaa abis salah lo sendiri manggil gue Sabel," Alya memanyunkan bibirnya lagi.

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang