15. Meninggal?

404 90 35
                                    

"Ketika kamu belajar mencintai seseorang, jangan lupa juga untuk belajar mengikhlaskannya"
-Daffa-

🌧️Happy Reading🌧️

"Alhamdulillah, operasinya berjalan dengan lancar," tutur dokter itu.

"Alhamdulillah," ucap mereka semua serentak.

"Tetapi-" sambung dokter lagi.

"Gak ada kata tapi dok," ujar Daffa dengan santai.

"Ehh gila lo Daff. Emang lo pikir, lo lagi ngomong sama siapa?" sambung Clara.

"Sama dokter lahh, sama siapa lagi?" jawab Daffa dengan santainya.

"Tapi kenapa dok?" tanya bi Surti mencairkan suasana.

"Tapi kondisinya belum stabil, bahkan dikatakan masih kritis. Hanya doa dan mukjizat yang dapat membuat Alya kembali normal, kami hanya bisa menjalankan apa adanya dan semampu yang kami bisa," terang dokter.

"Saya permisi dulu yaahh," sambung dokter tersebut.

"Iyaa dok. Terimakasih," ucap bi Surti.

Daffa ingin langsung menemui Alya, tetapi di tahan oleh Nayla.

"Daff, dokternya belum bilang kalau Alya udah bisa dijenguk," ucap Nayla sambil menarik tangan Daffa.

"Lahh, gini-gini kan kita udah bayar rumah sakit, jadi bisa lahh itu kan hak kita!"

"Tapiii Daff-"

"Lo takut diomelin? Tenang ada gue!" sambung Daffa.

"Daff, rumah sakit ini punya PERATURAN!!" ucap Clara sedikit membentak.

"Hehh, lo bentak gue?" ucap Daffa dengan santai.

"Ehh-maaf Daff," Clara menunduk.

Daffa menarik nafas panjang, dan bi Surti tidak memperhatikan mereka, ia hanya fokus dengan kondisi Alya.

"Kalau rumah sakit punya peraturan, berarti gue juga punya HAK!!" tutur Daffa tersenyum sinis.

"Terserah lo aja lahh!" ucap Nayla pasrah.

"Bi, aku atau bibi duluan yang masuk?" tanya Daffa kepada bi Surti.

"Lah den? Kan belum dikasih izin!"

"Gapapa bi, masuk aja!" ujar Daffa dengan gaya sombongnya.

"Eumm, den Daffa aja dulu. Nanti bibi nyusul," ucap bi Surti bimbang.

"Oke bi, Daffa masuk dulu yaa," jawab Daffa.

Daffa bergegas masuk ke dalam ruangan, di sana masih ada satu orang suster yang masih membereskan alat-alat operasi.

"Pak, maaf-"

"Saya bukan bapak-bapak, dan saya belum punya anak. Emangnya saya kelihatan udah tua apa?" tanya Daffa dengan gaya cool nya dan sombong nya.

"Ehhh, iyaa maaf-"

Belum sempat melanjutkan perkataannya, Daffa terus memotong omongan suster tersebut.

"Suster bisa panggil saya Daffa," tutur Daffa sok cool.

"Iyaa dek, ini pasien nya lagi istirahat dan keadaan nya belum stabil. Lebih baik jangan diganggu dulu yaa," ucapnya dengan sopan.

"Suster cuma sebentar doang, saya cuma mau memastikan keadaannya aja udah abis itu saya langsung keluar. Janji dehh," Daffa memohon.

"Maaf, tetap gak bisa. Emangnya kamu mau nanti pasien bisa nambah drop lagi?"

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang