“Aku tidak pernah lelah untuk menunggumu selagi aku masih mencintaimu”
-Daffa💦🍧Happy Reading🍧
"Oke Daff, gini bi Surti bukan berarti pembantu yang gak becus karena gak bikinin tamu gue minum. Tapii itu atas kemauan gue sendiri. Sekian, terimakasih," ucap Alya kepada Daffa dengan begitu semangat.
Daffa pun tersenyum melihat kelakuan Alya.
Bi Surti kaget mendengar itu. Lalu Alya kembali ke dapur.
"Udah Alya bilang bi sama Daffa, kalau bi Surti itu gak buatin tamu aku minum bukan karena bibi gak becus, tapi karena itu kemauan aku," tutur Alya sambil tersenyum kembali.
Bi Surti hanya bisa geleng-geleng kepala.
Kemudian Bi Surti keruang tamu, bi Surti melihat dan menghampiri Daffa.
"Non Alya itu selalu begitu den Daffa. Gak pernah mau kalau bi Surti buatin minum buat tamunya. Mau nya dia bikin sendiri baru kali ini bibi liat anak kayak dia," jelas bi Surti kepada Daffa seraya tersenyum.
"Hahahh iya bi, mungkin itu juga salah satu alasan baru yang bikin aku jatuh cinta sama dia."
Daffa tak sadar dengan yang diucapkannya.
Bi Surti tersenyum mendengar itu. Lalu bi Surti pergi dari ruang tamu menuju dapur.
Setelah bi Surti pergi, Daffa baru tersadar dengan apa yang telah diucapkannya.
"Gilaa, gue tadi ngomong apa? Bisa gawat kalau bi Surti kasih tau Alya. Gak surprise dehh jadinya," monolognya.
"Semoga aja deh bi Surti gak ngomong apa-apa ke Alya!" pikir Daffa lagi.
"Haii Daff," sapa Alya kepada Daffa yang tampak sedang melamun.
"Ehh Sabel, udah siap bikin minumnya?" jawab Daffa tampak terkejut.
"Udah nih Daff," ucap Alya sambil meletakkan minum tersebut di meja di depan Daffa.
"Di minum yahh Daff!"
Daffa mengambil jus mangga yang dibuat Alya, kemudian meminumya.
"Enak banget jus buatan lo!" puji Daffa.
Hal itu membuat Alya tersipu malu. Alya sangat senang di puji, setiap di puji Alya akan tersipu malu dan wajahnya yang putih akan memerah.
Daffa melihat tingkah Alya tersebut dengan geli. Lalu Daffa berdiri, dan duduk di samping Alya.
Daffa kemudian meraih tangan Alya, dan Daffa menatap wajah Alya dengan serius, tapi masih tersenyum.
Alya terkejut, Alya tak tau apa yang akan dilakukan Daffa kepadanya.
"Alya, gue sayang sama lo," tutur Daffa dengan nada yang sangat serius.
Alya begitu kaget, lalu Alya memaksakan dirinya tersenyum di tengah kekagetannya.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Daffa dengan serius.
Alya semakin terkejut, Alya berpikir-pikir.
Kemudian tiba-tiba, Alya teringat dengan ucapan Farel yang mengatakan bahwa Daffa bukanlah cowok baik-baik.
Alya pun makin bingung. Tanpa sadar kepala nya menggeleng. Daffa terkejut bukan main.
Daffa sangat kecewa, karena tidak ada satupun cewek yang menolaknya.
"Kenapa Alya? Lo gak suka sama gue?" tanya Daffa begitu shock.
Alya menunduk. Alya begitu sibuk dengan pikirannya, dan Alya pun menyesal telah menolak Daffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name Is Alya (Alia?)
Ficção AdolescenteFOLLOW sebelum membaca! Daffa Stone, remaja yang memiliki banyak permasalahan setelah kehadiran Alya Isabella didalam hidupnya. Bukan hanya permasalahan tentang percintaan remaja, namun banyak hal yang ia hadapi. Alia Isabella, yaitu kembaran Alya...