52. Kasus Pembunuhan

87 12 1
                                    

“Cukup rasakan, jangan diceritakan”
-Alia-


🔥Happy Reading 🔥

"Tante Arin, Alia pamit pulang yahh," pamit Alia menyalami Arin.

"Lho buru-buru banget nihh. Hati-hati yaa Alia," pesan Arin.

"Iyaa Tante. Farel, gue pamit pulang," ujar Alia pelan yang diangguki langsung oleh Farel

Alia berjalan keluar dari rumah Farel, ia langsung masuk kembali ke dalam mobil.

Alia sangat lelah hari ini, ia tertidur didalam mobil.

Setelah sampai Alia langsung masuk ke dalam kamarnya hingga makan malam tiba ia baru keluar kembali.

Selesai makan malam, Alia juga langsung masuk ke dalam kamarnya. Entah karena apa hari ini ia sangat badmood.

Ia langsung masuk tanpa berbicara satu katapun.

"Mah, Alia kenapa?" tanya Aldo - papanya.

"Gak tau pah, daritadi pulang sekolah kayak gitu. Mungkin kecapekan aja," jawab Laras ragu.

Aldo mengangguk mengerti.

Pagi hari ini Alia memang sengaja sedikit terlambat ke sekolah.

"Tumben kamu gak buru-buru Al?" tanya Laras menghampiri Alia yang sedang meminum susu untuknya.

"Gapapa, pengen aja sekali-kali," ucap Alia tersenyum tipis. Sangat tipis.

Selesai menghabiskan susunya, Alia berpamitan dengan kedua orangtuanya.

Tapi sebelum Alia berpamitan, papa-nya terlebih dahulu berpamitan kepadanya.

"Alia, papa ada klien di Bandung. Jadi papa berangkat ke sana yaa," ucap Aldo.

"Ohh iya pah," sahut Alia, ia merasa ada yang aneh. Biasanya papanya tidak pernah berpamitan kepadanya jika ingin pergi.

"Hati-hati yaa pah," Alia menyalami Aldo. Sedangkan Aldo mengecup keningnya lama. Aneh!

"Mah, papa berangkat yaa," pamit Aldo kepada Laras yang berdiri disamping Alia.

"Iyaa pah," Laras melakukan hal yang sama dengan Alia.

Aldo langsung pergi dengan mobilnya, begitupun dengan Alia sendiri.

"Mah, Alia berangkat yaa,"

"Iyaa sayang, hati-hati."

Sesampainya disekolah, Alia baru teringat janjinya kepada Cheerleader.

Sial! Bisa-bisanya Alia lupa. Padahal ia sendiri yang sudah membuat janji. Sedari semalam Alia sengaja mematikan handphonenya, mungkin sekarang sudah banyak pesan masuk dari teman-temannya.

Alia tak ingin memikirkannya dengan berlebihan, dengan itu ia segera masuk ke kelasnya dan mengikuti pelajaran hari ini.

Setelah enam jam belajar Alia bergegas pergi ke basecamp, hari ini Farel belum masuk kembali yang berarti tidak ada yang mengantarkannya pulang kecuali Daffa.

Tapi sebelum itu, seperti biasa Alia tak langsung pulang melainkan duduk dikelasnya dan mengobrol bersama teman-temannya.

"Daff, mau nanya," ucap Alia memegang kedua dagunya. Gemas.

"Mau nanya apa, hm?"

"Kemarin ada urusan apa?" kini posisinya sudah tegak.

"Kenapa emangnya?"

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang