13. Kebenaran

384 93 18
                                    

Kejujuran itu sangat berharga, karena sekali kamu berbohong akan sulit lagi untuk dipercaya
-Alya-

💔Happy Reading💔

Keesokan harinya🌄

Kring⏰

Alya bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Alya langsung turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi non," sapa Bi Surti.

"Pagi juga bi."

"Ini makan dulu non," ucap Bi Surti sambil menyiapkan sarapan Alya.

"Iya bii."

Kini Alya sudah selesai makan dan ia langsung bergegas menuju sekolah.

"Alya pergi dulu yaa bii."

"Iya non, hati-hati yaa," jawab Bi Surti.

Bi Surti merasakan sesuatu yang berbed ketika Alya berangkat menuju sekolahnya.

"Pagi non Alya."

"Pagi pak, yuk berangkat sekarang."

"Baik non," sahut pak Rudi sambil membukakan pintu mobil.

***

Setelah sampai disekolah, Alya langsung masuk ke dalam kelasnya.

Sekitar 3 jam mereka didalam kelas, lalu bel istirahat berbunyi.

Alya dan teman-temannya langsung pergi ke kantin.

Alya sedang asik bercerita dengan teman-temannya di kantin, ketika itu Farel datang dan menarik tangan Alya.

"Farel, mau di bawa kemana Alya nya?" tanya Clara langsung berdiri.

"Alyaa," sahut Nayla.

Alya heran dan melepaskan tangannya dari genggaman Farel.

Semua mata yang ada di kantin hanya tertuju pada mereka.

"Alya, ikut gue!" Farel menatap Alya dengan tatapan yang sangat serius.

"Dan lo berdua DIAM!" ucap Farel kepada Clara dan Nayla dengan wajah ganasnya.

"Kemana?"

Alya tidak mengerti mengapa Farel tiba-tiba datang dan mengajaknya untuk pergi.

"Lo gak perlu tau. Yang jelas sekarang ikut gue. Gak usah banyak tanya!" Farel menarik tangan Alya secara paksa.

"Lepasin, lo mau bawa kemana. Hikss, sakit tangan gue!" pekik Alya.

Mau tak mau Alya mengikuti Farel, walaupun dalam hatinya Alya begitu takut.

***

"Gimana nihh Nay?" tanya Clara kepada Nayla.

"Gue juga gak tau. Oh iya, Daffa!"

"Ehh iya, bentar-bentar gue coba telpon dia dulu."

Clara mencoba menelepon Daffa.

"Gimana?" tanya Nayla dengan cemas.

"Gak diangkat, gimana nihh?" tanya balik Clara tak kalah cemas.

"Coba telpon ulang!" celetuk Nayla

"Semoga diangkat."

Clara mencoba menelepon ulang Daffa, dan ternyata Clara berhasil menelpon Nayla.

"Daffa"

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang