11. Adik Ipar?

484 121 228
                                    

“Seindah-indah nya pelangi akan kalah dengan matahari.
Karena yang datang sesaat akan kalah dengan yang datang setiap saat”
-Alya-

✨Happy Reading✨

"Daff, lo duluan aja."

"Gak mau!"

"Batu banget sihh lo!"

"Emangnya lo mau kemana lagi?"

"Toilet."

"Ohh yaudah gue ikut!"

"Enggak-enggak!"

"Udah ayo!" lagi-lagi Daffa menarik pelan tangan Alya.

"Ihh ngapain sih lo pakai ikut segala, nyebelin banget!"

"Gue ngelakuin ini demi lo, Alya!"

"Eumm, perhatian banget dehh lo."

Langkah Daffa terhenti, ia menatap Alya dan memegang tangan Alya.

"Al, gue gak akan biarin siapapun orang yang mau celaka-in lo. Dan gue mau ngelindungin lo!"

"Iya-iya gue tau kok, yaudah cepetan yukk nanti bel lagi."

Mereka berdua sekarang sudah berada di toilet.

"Eitss, lo tunggu sini aja!" Alya mendorong tubuh Daffa.

"Hmm."

"Kenapa? Mau ikut?"

"Boleh yukk," Daffa langsung mengajak Alya.

"Eh-eh enggak, gue cuma becanda doang. Apaansihh lo, gila kali!"

Daffa menatap wajah Alya, Alya takut jika Daffa melakukan hal nekat karena kondisi toilet sedang sepi.

"Lo mau ngapain?"

Alya berjalan mundur perlahan, di ikuti oleh langkah Daffa yang semakin maju.

"Daff!"

Alya sudah berada di tembok toilet, dan Daffa juga meluruskan tangannya hingga mengenai tembok yang Alya sandari.

Nafas Alya sudah tak beraturan, detak jantungnya berasa ingin copot.

Alya hanya pasrah, ia memejamkan matanya.

"Kenapa hm?" Daffa membelai rambut panjang Alya.

Alya kembali membuka matanya perlahan.

Alya menatap mata Daffa. Seakan tau apa yang ia katakan, Daffa langsung menjawabnya dengan santai.

"Dengerin gue, gue gak akan nyakitin cewek yang gue sayang. Yahh tapi kalau gue lagi khilaf yahh gitu dehh-"

"Maksud lo-?"

Daffa meletakkan tangan telunjuknya di bibir mungil Alya.

"Suith, tapi bagi gue lo itu cewek yang paling sempurna. Dan gue gak akan ada niat macam-macam sama lo. Karena bagi gue, lo itu seharusnya di jaga dan lo beda dari cewek-cewek lain di luaran sana makanya gue gak pernah berani ngapa-ngapain lo!" Daffa memegang dagu mungil Alya.

Alya tersenyum, lalu memeluk Daffa.

Daffa membalas pelukan hangat itu.

"Yang perlu lo tau dan selalu lo ingat itu, gue cowok paling ganteng dan populer se kampus ini!"

Alya melepaskan pelukannya dan mendorong Daffa lagi.

"Apaansihh lo, kirain gue apaan taunya- ngeselin!"

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang