4. Pulang Bareng

825 170 39
                                    

Manusia tidak akan paham apa artinya menghargai sebelum ia merasakan apa artinya kehilangan”
-Alya-

📖Happy Reading📖

Bel pulang sekolah telah berbunyi

Murid-murid berhamburan keluar kelas dengan perasaan bahagia. Bahagia karena pelajaran hari ini telah selesai. Begitu juga dengan Alya.

Alya berjalan menuju keluar kelas nya. Lalu tiba-tiba ada dua orang cewek menghampirinya. Cewek itu adalah teman sekelas nya Alya.

"Hay Alya!"

Sapa salah satu dari dua cewek itu, cewek itu berambut hitam panjang, bola mata yang sangat hitam, berkulit putih bersih seperti Alya, dan tinggi nya juga hampir sama dengan Alya.

Alya membalas sapaan cewek itu.

"Hay!" sapa Alya juga dengan senyuman yang menjadi ciri khas nya.

Lalu cewek tersebut yang menyapanya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Alya.

"Gue Clara, dan ini temen gue Nayla," ucap Clara.

Alya membalas jabatan tangannya dengan Clara, dan berjabat tangan dengan cewek disebelah Clara yang bernama Nayla.

Nayla tidak seperti Clara, Nayla kelihatan lebih pemalu. Nayla berambut panjang, dengan memakai bando berbahan jeans, dan berkulit natural. Tapi Nayla tetap terlihat manis.

"Gue Alya!"

Seketika itu juga, datang seorang cowok menghampiri mereka bertiga, bisa ditebak cowok itu adalah Daffa.

Clara dan Nayla kelihatan seperti ketakutan karena kedatangan Daffa.

"Hay Sabel, lo mau pulang bareng gue gak?" tanya Daffa kepada Alya.

Alya pun tersenyum manis, sedangkan Clara dan Nayla kelihatan kaget.

"Gak usah deh, gue gak mau ngerepotin lo. Masa iya sih gue baru hari pertama sekolah udah ngerepotin orang?"

Dalam hati Alya berkata, "Aduh Daff, gue tuh mau BANGET di anterin pulang sama lo, tapii.."

"Ekhem Daff, Alya kita pulang dulu yaa."

"Byee," ucap Clara kepada Alya dan Daffa seraya tersenyum.

Clara terkejut bukan main, karena Daffa membalas senyumannya itu. Tidak pernah sebelumnya itu terjadi dan sangat jarang terjadi, yaitu seorang Daffa Stone membalas senyuman cewek yang sama sekali tidak terlalu dia kenal.

Daffa memang cowok populer yang ditakuti oleh makhluk-makhluk penghuni sekolah mereka, kecuali para guru.

Dan siapa saja cewek yang tidak dikenal tersenyum kepadanya, dia akan membalas dengan tatapan yang sinis. Tapi walaupun begitu, Daffa sangat dikagum-kagumi oleh para cewek disekolahnya.

"Oke, hati-hati yahh!"

Alya dan Daffa kini hanya berdua.

"Gak ngerepotin gue kok. Pleasee lo mau yaa pulang bareng gue. Gue janji bakal anterin lo langsung ke rumah!" Daffa kembali memulai pembicaraan.

"Yaudah deh. Tapi gue chat supir gue dulu yaa suruh dia buat gak jemput gue," jawab Alya sambil mengambil handphone iPhone nya dari dalam tas.

Daffa melihat Alya mengeluarkan handphone iPhonenya.

"Ehh, si Sabel pake iPhone juga yaa. Boleh bagi nomor lo gak, gak maksa sihh!"

"Yaa iya dong, emang lo aja yang pakai iPhone," celetuk Alya sambil mencibirkan Daffa.

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang