35. Salah Tingkah

163 34 17
                                    

"Karena yang hadir belum tentu menjadi takdir"
-Alia-

🍪 Happy Reading🍪

"Karena gue cemburu!" tegas Daffa.

"What? Cemburu kenapa?"

"Kemarin, lo jalan berdua kan sama Farel?"

"Iyaa. Ohh gue tau, Vano sama Faiz ngomong ya sama lo," tebak Alia.

"E-enggak penting!"

"Yaudah deh, gue minta maaf ya.."

"Gimana cara minta maafnya?"

"Daffa sayang, maafin gadis yang ada di hadapan lo ini yaa," gumam Alia tampak terpaksa.

Daffa menyampirkan rambut Alia.

"Lo tau? Gue gak akan bisa marah lama-lama sama orang yang gue sayang," Daffa tersenyum.

"Ck, apaansihh," Alia menepis tangan Daffa yang berada di pucuk kepalanya.

"Gue lanjutin larinya ya," ujar Daffa.

"Gue ikut!"

"Yakin?"

"Yakinn!" jawab Alia mantap.

"Yakin bisa ngejar gue?" ucap Daffa tertawa dan langsung berlari meninggalkan Alia.

"Awas lo yaa, gue bisa kok ngejar lo!" Alia mengejar Daffa yang sedang mengelilingi lapangan.

Daffa yang makin jauh dari Alia itu hanya tertawa melihat tingkah Alia.

"Ayok sini cepat!" ledek Daffa.

Alia berhenti di tengah lapangan, nafasnya tak teratur.

Ia mencoba menarik nafasnya. Dan pada saat itu juga, Daffa menghampiri dan menjulurkan tangannya.

"Lari bareng?" ajak Daffa.

"Siapa takut?" Alia mulai tersenyum.

Daffa mengajak Alia untuk berlari mengelilingi lapangan bersama-sama.

Mereka berdua asik berlarian sampai tak sadar bahwa mereka sekarang berada di sekolah.

Alia mengikuti Daffa yang tengah berlari sembari menggenggam erat tangannya.

Tiara melihat Daffa dan Alia sedang bersenang-senang dari dalam kelas, ia mengepalkan tangannya.

"AWAS LO!"

"Udah Daff, gue capek," ujar Alia melepaskan tangannya.

"Gitu doang capek? Tadi katanya.."

"Ehh, enggak-enggak! Gue belum capek kok," gumam Alia tersenyum paksa.

"Kalau dah capek udahlah, gak usah gengsi gitu!"

"Ck, gue gak mau di nilai cewek lemah!" tegas Alia.

"Siapa yang bilang?"

"Lo lahh!" jawab Alia tersenyum sinis.

"Kok gue? Jangan fitnah-fitnah gue dong! Fitnah lebih kejam daripada gak fitnah!" ujar Daffa.

"Yaudah deh, gue ngaku. Terus gimana dong?"

"Apanya?"

"Hukumannya lah."

"Lebih baik ke kantin," ajak Daffa.

"Ihh, gak mau!"

"Terus, lo mau di sini sampai istirahat?

"Iya."

"Yaudah kalau itu mau lo!" Daffa pergi ke arah kantin.

"Daffaaa! Kabur-kaburan terus!" Alia menghampiri dan mengejar Daffa.

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang