41. Siapa?

131 22 6
                                    

“Jangan cari yang terbaik, tapi carilah yang bisa menerimamu dengan baik”

⛱️Happy Reading ⛱️

Daffa dan Alia berada di kantin sekolah. Selepas dari toilet, mereka memutuskan untuk makan malam.

"Beliin buat bi Imah juga gak?"

"Bi Imah udah gue suruh makan dulu sebelum ke sini tadi."

Alia mengangguk mengiyakan.

Selepas makan, Alia meminta untuk masuk kembali ke ruangan Aletta.

"Udah yuk masuk ke kamar lagi," pinta Alia.

Dengan cepat, Daffa langsung bangkit dari duduknya.

Mereka berjalan mengikuti lorong rumah sakit. Semakin malam, semakin sepi.

"Gak usah takut. Ada gue di sini," ucap Daffa menggenggam erat tangan Alia.

Daffa dan Alia telah kembali ke ruangan inap Aletta. Di sana terlihat Aletta yang memang sudah tertidur sedari tadi dan juga bi Imah yang tertidur di sampingnya.

"Lo tidur di sofa, biar gue di luar." Ucapnya setelah itu langsung keluar dari ruangan.

Alia tersenyum setelah melihat Daffa pergi. Ia langsung menuruti perintah Daffa.

Alia tertidur di sofa, memang tak nyaman tapi mau bagaimana lagi?

Sedari tadi, hujan juga belum reda. Membuat Daffa kedinginan, ia pun masuk kembali ke dalam ruangan Aletta.

Ia melihat Alia yang sudah tertidur lelap. Entah dimana ia akan tidur.

Sorot mata Daffa tertuju pada Alia. Hujan juga belum reda, dan pendingin ruangan menambah sensasi lebih pada Alia.

Daffa melihat Alia yang tampak kedinginan. Ia pun melepaskan jaket yang ia kenakan, kemudian menyelimuti tubuh Alia.

***

Hari ini hari libur, yakni alasan kedua Alia untuk tetap berada di rumah sakit.

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Bi Imah sudah terbangun dan menjalani rutinitas seperti biasa, sama halnya dengan Daffa.

Bedanya, Daffa susah tidur tadi malam karena harus menjaga Aletta, Alia, dan juga bi Imah.

Alia terbangun karena salah satu suster masuk ke dalam ruangan dan memanggil Alia. Ada apa?

"Maaf, ada yang bernama Alia?" tanya suster tersebut.

Sontak Alia terbangun dalam kondisi setengah sadar. "Iya sus, ada apa?" Alia berusaha untuk membuka matanya.

"Ada yang ingin bertemu di luar,"

Perkataan tersebut membuat Daffa yang sudah terbangun daritadi menoleh menatap Alia heran.

"Iya sus, nanti saya temui. Terimakasih."

Suster tersebut mengangguk dan berbalik arah menuju pintu untuk keluar dari ruangan itu.

Alia berdiri dan mencoba berjalan pelan karena ia masih dalam setengah sadar.

Daffa yang melihat itu hanya membiarkannya.

"Pagii," sapa orang yang Alia temui.

Alia heran dan hanya mengangguk.

"Ngapain ke sini? Mau jenguk adiknya Daffa?" tanya Alia menutup pintu ruangan Aletta yang belum tertutup rapat.

"Bukan, gue ke sini jemput lo."

"Gue? Ngapain?"

"Semalam gue di suruh nyokap lo buat ajak lo pergi. Dan semalam gue udah tanya buat ngabarin tapi lo gak aktif. Pas gue ke rumah lo ternyata gak ada, dan bi Surti bilang lo ada di rumah sakit.."

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang