“Lihatlah dirimu sendiri sebelum kamu menilai orang lain”
-Alia-•
•🔥Happy Reading🔥
Flashback on
"Aliaa," panggil Nayla di dalam saluran teleponnya.
"Kenapa Nay?"
"Lo lagi dimana?"
"Lagi di jalan nihh,"
"Gak sama Daffa?"
"Enggak tuh, tadi dia ada urusan katanya. Kenapa emangnya?"
"Itu lho Al, Graventas ngikutin Farel. Tadi gue juga dengar Angga telepon di kelas sama Daffa, katanya suruh ikutin kemanapun Farel pergi."
"Yahh terus kenapa?"
"Alia ini gawat! Lo gak tau, kalau Daffa sama Farel tuh musuhan! Bisa aja Farel di bunuh sama Daffa saat ini, secara lo tau kan, Daffa orangnya gimana."
"Nanti gue coba telpon dia dehh, makasih yaa Nay,"
"Sama-sama, Al."
Flashback off
"Sial, kenapa Nayla dengar? Alia jadi tau kan!" umpatnya di dalam batin.
"Gitu Daff. Bener kan?"
"I-iya, kenapa juga Nayla dengar dan kasih tau lo."
"Udah kenyataannya kayak gitu, Daff. Tapi lo udah mulai rencana lo kan? Buktinya nihh terluka," Alia menunjuk luka Daffa yang sudah ditutupi plester.
"Iyaa. Pokoknya gue harus temui Nayla, bisa-bisanya dia cepu ke lo!"
"Yaudah sana, tapi jangan berharap kalau kita bisa ketemu lagi yaa,"
"Kok gitu?"
"Ingat, kan? Gue gak suka cowok yang kasar sama cewek."
"Hmm,"
"Jadi gak?" tanya Alia meyakinkan.
"Gak jadi dehh,"
"Gitu dong," Alia mengacak-acak rambut Daffa gemas.
"Sekarang lo jawab. Kenapa bisa berantem sama Farel, hm?" tanya Alia lagi.
"Gue cuma bilang sama dia, jauhi lo dan tolak perjodohan itu."
"Yakin cuma itu?"
"Iyaa,"
"Terus gimana sama dia?"
"Dia masih tetap kekeh sama keputusannya. Tapi gue gak akan biarin itu semua terjadi,"
"Daff, gue jadi kasihan sama dia."
"Kasihan kenapa? Orang kayak gitu kok di kasihan-in," celetuk Daffa memutar matanya jengah.
"Daff, dia juga manusia. Dia juga punya hati dan perasaan."
"Terus gimana? Mau ngomong secara baik-baik juga dia bakal terus teguh sama pendiriannya. Makanya gue pakai cara ini,"
"Untuk masalah Farel dan perjodohan itu, biar gue yang urus yaa. Lo gak usah ikut campur, cukup sampai tadi aja."
"Gak bisa gitu dong, gue gak akan berhenti sebelum dia benar-benar tolak perjodohan itu!"
"Udah yah, biar nanti gue yang ngomong langsung ke Farel. Makasih buat perjuangan lo,"
"Sama-sama cantik," ucap Daffa tersenyum sembari menyampirkan anak rambut Alia.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Name Is Alya (Alia?)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Daffa Stone, remaja yang memiliki banyak permasalahan setelah kehadiran Alya Isabella didalam hidupnya. Bukan hanya permasalahan tentang percintaan remaja, namun banyak hal yang ia hadapi. Alia Isabella, yaitu kembaran Alya...