37. Cewek Lemah

148 29 17
                                    

“Jika menunggu itu membosankan, apakah berpindah hati itu menyenangkan?”
-Tiara-


🙇🏻Happy Reading🙇🏻

Alia turun dari motor Daffa, memberikan helm nya lalu tersenyum.

"Makasih ya.." ucap Alia.

"Iya, sama-sama."

"Gue pamit pulang ya," sambung Daffa.

Alia mengangguk.

Daffa kembali menyatakan motornya dan langsung pergi menjauh dari rumah Alia.

Alia melangkahkan kakinya di depan gerbang, di sana sudah ada pak Rudi yang menyambutnya.

"Non, udah pulang? Masih jam 11, non?" tanya pak Rudi penasaran.

"Iya pak, hari ini guru-guru rapat jadi pulang lebih awal. Yaudah, Alia masuk ya pak," jawab Alia

Pak Rudi tersenyum dan menundukkan kepalanya.

Alia masuk ke dalam kamarnya, menaruh tas yang ia pakai.

Membuka sepatu dan langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.

***

Tiara membuka handphonenya, dan melihat pesan masuk dari Daffa.

By🖤
online

|Gue tunggu lo di belakang sekolah!

"Hah, serius? Demi apa sih? Daffa ngajak gue ketemuan.." ucapnya gembira.

"Pokoknya hari ini gue harus tampil cantik, biar Daffa cinta lagi sama gue!" sambungnya.

"Ehh, tapi-tapi.. Daffa tumben banget ya. Ahh, mungkin dia kangen sama gue!"

Tiara langsung mengganti pakaiannya dan bergegas pergi menemui Daffa.

Tiara telah sampai di belakang sekolah. Tampak dari depan, sekolah sudah mulai sepi hanya tersisa guru-guru.

Tiara duduk di salah satu bangku belakang sekolah. Menunggu kedatangan Daffa yang tak kunjung datang.

Geng Graventas datang menemui Tiara di belakang sekolah. Sontak, Tiara sangat terkejut.

"K-kalian ngapain ke sini? Daffa mana?" cerocos Tiara.

"Kita di sini di suruh sama Daffa!" jawab Vano ketus.

"Di suruh? Terus, Daffa nya mana?" tanyanya lagi.

"Gak usah banyak nanya!" seru Faiz.

"Heh! Jelas lah gue nanya, gue tuh janjian sama Daffa bukan sama kalian!"

Vano menggenggam tangan Tiara, menariknya dan membawanya pergi.

Namun, Tiara berusaha menepisnya.

"Lepas! Apaan sih lo, Van?"

"Ikut aja, susah banget!"

"Enggak! Gue gak mau!"

Vano memberi isyarat pada teman-temannya.

Tiara di bawa paksa oleh geng Graventas. Tetapi, masih sesuai dengan kadarnya sebagai perempuan.

"Ihh, gak usah megang-megang bisa gak sih!" Tiara kembali menepis tangan-tangan Graventas.

"Lo yang mau kayak gini, kan?" sahut Angga.

"Maksudnya?"

"Di bawa secara halus gak terima. Di bawa paksa malah berontak. Yahh, mau gimana lagi?"

My Name Is Alya (Alia?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang