Sean - Tom

564 16 2
                                    

Hujan turun sejak semalam suasana dipemakaman sepi satu persatu pergi tinggal Sean, kepal pelayan dan Tom teman suaminya yang memegangi tubuhnya Sean memaksa hendak pergi ikut penguburan.
"You took my heart away, why Nick"
Tom memandang Sean
"Sean hujan semakin deras ayo kita pulang"
"Jika kau mau pulang silakan aku masih mau disini"
"Bik tunggu kami dimobil" wajah wanita itu sendu ia memikirkan nasib tuan mudanya, ia berjalan pergi meninggalkan keduanya
"Sean mana mungkin aku meninggalkanmu dengan keadaan seperti ini"
"Jangan memintaku pulang, Nick terbiasa tidur denganku jadi...."
"Sean cukup, Nick akan sedih jika melihatmu seperti ini, ia tidak akan tenang apalagi kau sedang sakit sekarang hujan akan memperburuk keadaanmu" Sean memandang lemah Tom berpikir sesaat dan mengangguk.

""Sean cukup, Nick akan sedih jika melihatmu seperti ini, ia tidak akan tenang apalagi kau sedang sakit sekarang hujan akan memperburuk keadaanmu" Sean memandang lemah Tom berpikir sesaat dan mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diapartemennya Tom tidak bisa tidur hingga seseorang datang membuat Tom menghentikan jarinya yang menari di tuts piano.
"Kau kenapa?"
"Detektif favoritku, malam malam kemari"
"Aku mendengar berita duka dari Maze, aku turut berduka mengenai temanmu"
"Aku tidak masalah bikan itu yang aku pikirkan sekarang tapi suaminya"
"Baiklah, aku siap mendengar" keduanya bermain piano duet mereka sering melakukannya
"Sean ia pemuda lemah dan Nick amat mencintanya demikian juga Sean, hingga kecelakaan iultu terjadi saat ini Sean sering sakit dan ia juga sedang hamil" gerakan jari wanita itu terhenti
"Kasihan sekali, apa yang akan kau lakukan, Tom?"
"Ya aku benar benar prihatin dengannya ia hanya memiliki Nick"
"Kenapa tidak kau temani, hibur dia dan......menikahinya" Tom memandang dengan wajah kaget
"Katakan lagi?!"
"Kau mendengarku, Tom"
"Itu pekerjaan yang sulit hatinya hanya untuk Nick, ya aku akui aku menyukainya jauh sebelum ia mengenal Nick namun ia hanya memandang Nick"
"Kembali perjuangkan cintanya, Tom"
"Terima kasih, kau memang teman yang baik" keduanya kembali bermain piano.

menikahinya" Tom memandang dengan wajah kaget"Katakan lagi?!""Kau mendengarku, Tom""Itu pekerjaan yang sulit hatinya hanya untuk Nick, ya aku akui aku menyukainya jauh sebelum ia mengenal Nick namun ia hanya memandang Nick""Kembali perjuangkan cin...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sean, kau didalam ini aku Tom"
"Ya sebentar"sahut dari kamar mandi tidak lama Sean keluar masih berbalut handuk Tom jadi kikuk
"Aku tunggu dibawah" Sean memandang heran melihat tingkah Tom.
Sean menyusulnya ke meja makan untuk sarapan pelayan meletakkan segelas susu saja didepan Sean
"Kau tidak sarapan?"
"Aku tidak selera hanya membuatku mual, Tom"
"Pikirkanlah anakmu, ini tidak hanya untukmu"
"Baiklah tapi aku hanya minum ini" Tom tersenyum.
"Aku akan mengantaru kerumah sakit untuk periksa"
"Tidak, aku tidak mau merepotkan mu terus"
"Aku tidak merasa direpotkan Sean"
"Baiklah, terima kasih" Tom mengangguk.

"Sean, ada apa kau kemari?" Sean tersenyum dan Tom mengajaknya masuk ke ruangan nya yang besar"Sudah beberapa hari kau tidak kerumah, aku merasa bosan tidak punya teman""Maaf Sean, aku sibuk tapi jangan lakukan lagi aku tidak mau kau menyupir send...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sean, ada apa kau kemari?" Sean tersenyum dan Tom mengajaknya masuk ke ruangan nya yang besar
"Sudah beberapa hari kau tidak kerumah, aku merasa bosan tidak punya teman"
"Maaf Sean, aku sibuk tapi jangan lakukan lagi aku tidak mau kau menyupir sendiri" Sean manyun
"Sudah aku katakan aku tidak apa apa Tom, aku tidak selemah itu" Tom menghembuskan nafasnya
"Aku selalu mencemaskanmu, Nick menitipkanmu kepadaku"
"Aku merindukan Nick, Tom rumah semakin sepi tanpanya"
"Jangan kau ingat lagi tunggulah aku diruang istirahat Sean, aku akan mengantarmu pulang nanti biar supirku mengantar mobilmu" Sean mengangguk.

Tom tersenyum melihat Sean tertidur ditempat tidur ia merapatkan selimut Tom ingin ia mencium wajah mulus itu namun ia tidak mau Sean membencinya wajahnya berubah murung.
"Aku mencintaimu, Sean" bisiknya pelan dan kembali keruang kerjanya yang Tom tidak tahu Sean terbangun namun masih terpejam ia mendengar yang dikatakan Tom.

"Bik" wanita setengah baya memandangnya dan tersenyum"Ya tuan, anda butuh sesuatu?""Aku rasa, aku jatuh cinta bik" wanita itu membelai Sean lembut"Itu bagus tuan, anda masih muda dan sudah waktunya melanjutkan hidup keluar dari masa berkabung""Tap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bik" wanita setengah baya memandangnya dan tersenyum
"Ya tuan, anda butuh sesuatu?"
"Aku rasa, aku jatuh cinta bik" wanita itu membelai Sean lembut
"Itu bagus tuan, anda masih muda dan sudah waktunya melanjutkan hidup keluar dari masa berkabung"
"Tapi bik, aku merasa sudah berkhianat kepada Nick ia pasti sangat membenciku disana" wanita itu duduk dihadapan tuan mudanya
"Itu tidak benar tuan, beliau pasti sangat mengerti dan ikut bahagia jika melihat anda bahagia" Nick meremas pakaiannya wajahnya memucat membuat wanita itu panik dan membawanya kerumah sakit.

"Bik" wanita setengah baya memandangnya dan tersenyum"Ya tuan, anda butuh sesuatu?""Aku rasa, aku jatuh cinta bik" wanita itu membelai Sean lembut"Itu bagus tuan, anda masih muda dan sudah waktunya melanjutkan hidup keluar dari masa berkabung""Tap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tom seperti terkena serangan jantung ia panik seperti orang gila setelah mendapat telpon dari pelayan, sekarang ia merasa lega karena Sean dan anaknya berhasil diselamatkan ia mengalami pendarahan.
Tom membelai wajah Sean perlahan iris itu membuka mata dan memandang Tom dengan iris birunya
"Tom, kau disini?"
"Tentu kau disini aku mengkhawatirkanmu Sean, apa masih sakit" Sean menggeleng pelan, Sean memegang tangan Tom sangat erat
"Tom aku.....aku mencintaimu" Tom terkejut itu terlihat dari air mukanya kemudian tersenyum lebar
"Sejak kapan?"
"Aku tidak tahu terjadi begitu saja, aku baru menyadarinya kemarin...aku memikirkan ucapanmu Tom saat dikantormu kau mengatakan kalau kau mencintaiku" Tom teringat ucapannya
"Kau sudah terbangun, dasar kau mengerjaiku" Tim menjentikkan jarinya didahi Sean membuat Sean cengengesan sambil mengusap dahinya
"Maaf" ucapnya pelan
"Aku mencintaimu Sean" ia mencium bibir Sean dan dibalas oleh Sean
"Aku juga mencintaimu, Tom" tak lama terdengar deheman Tom menoleh ia cengengesan berdiri dokter memyilangkan tangannya dengan perawat senyum senyum dibelakang keduanya salah tingkah.

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang