Ryan - Leto

91 4 0
                                    

Ryan menjalani rutinitas yang sama setiap hari melewati jalan yang sama hingga matanya menangkap sosok yang membuat semua rasanya berbeda, Ryan kadang berhenti beberapa menit menatap sosok itu dari kejauhan sebelum melanjutkan perjalanannya ke rumah sakit tempat ia belerja sebagai dokter umum.
Hari ini pulang terlambat ia sedikit berlari namun langkahnya terhenti ia melihat sosok terbaring diujung gang gelap, Ryan menghampiri ia mengenal tubuh itu ia berjongkok menyentuhnya namun benar itu sosok yang ia lihat setiap hari tangannya ditepis kasar ada isak, luka dan lebam pakaian koyak setengah telanjang.
Ryan melepas jaket panjangnya menutup bawah tubuh yang keadaannya memprihatinkan
"Aku tidak mau kerumah sakit" isaknya mengiris hati Ryan ia segera menggendongnya dan membawanya pulang keapartemennya tidak ada perlawanan ia kehilangan kesadarannya di gendongan Ryan.

Ryan melepas jaket panjangnya menutup bawah tubuh yang keadaannya memprihatinkan"Aku tidak mau kerumah sakit" isaknya mengiris hati Ryan ia segera menggendongnya dan membawanya pulang keapartemennya tidak ada perlawanan ia kehilangan kesadarannya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryan tersenyum melihat nya sadar dan membantunya duduk beesandar ditempat tidur.
"Terima kasih, kupikir sudah tidak ada orang baik didunia ini"
"Siapa namamu?"
"Leto namaku Leto" Ryan jadi ingat cerita dewi Yunani yang terkenal kecantikannya  membuat Hera cemburu dan Zeus tergila gila
"Aku Ryan, aku sering melihatmu aku bekerja dirumah sakit"
"Benarkah, aku juga sering melihat mu beberapa kali melintas dari Kafe"
"Apa yang terjadi, Leto?" Leto diam menutup wajahnya dengan tangan yang luka dan di perban Ryan isaknya pelan
"Jangan menangis, tidak usah kau ceritakan sebaiknya kau istirahat Leto agar cepat pulih" Ryan membantu Leto berbaring ia membelai wajah Leto dan mencium dahinya perlakuan Ryan membuatnya terkejut dan .... nyaman.

Ryan mendongak seorang perawat mengintip
"Dr. Ryan kami butuh anda ada pasien tidak sadarkan diri" Ryan bangkit mengikuti peawat dari belakang

Ryan terpaku sesaat itu Leto terbaring tidak sadarkan diri ya sudah lama ia tidak lihat, Ryan meminta perawat membawanya ke ruang USG ia merasa ada sesuatu diperut Leto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryan terpaku sesaat itu Leto terbaring tidak sadarkan diri ya sudah lama ia tidak lihat, Ryan meminta perawat membawanya ke ruang USG ia merasa ada sesuatu diperut Leto.
"Ia hamil" pikirnya saat melihat gumpalan kecil hitam yang terlihat dilayar, Ryan yakin Leto akan hiterisbdan mendapat serangan saat tahu dirinya hamil sekarang Ryan ingat Leto diperkosa digaang itu dimana mereka sangat dekat pertama kalinya.
"Ryan, itu kau?" Ryab berbalik ia tersenyum
"Apa ada yang sakit?" Ryan mendekat mengusap rambut panjangnya Leto
"Hanya pusing dan mual sekali, apa yang terjadi padaku?"
"Kau hamil Leto" diluar dugaan Leto tersenyum ia mengusap perutnya
"Sudah aku duga"
"Kau sudah tahu?" Leto tersenyum mengangguk
"Kau tidak sedih" Leto menggeleng
"Anak ini tidak bersalah Ryan, aku akan mengurus dan membesarkannya sendiri" Ryan duduk didekatnya
"Aku akan membantumu jika kau mau?" Leto memandangnya berbinar
"Benarkah, tentu aku tidak keberatan"
"Tinggallah denganku Leto, aku tahu tempat yang kau tinggali bukan tempat yang baik untuk membesarkan anak ini" Ryan memegang tangannya
"Aku harap aku tidak merepotkanmu"
"Aku tidak keberatan karena kerepotan" keduanya tertawa pelan Leto menyandarkan kepalanya ke lengan Ryan.

"Ryan, itu kau?" Ryab berbalik ia tersenyum"Apa ada yang sakit?" Ryan mendekat mengusap rambut panjangnya Leto"Hanya pusing dan mual sekali, apa yang terjadi padaku?""Kau hamil Leto" diluar dugaan Leto tersenyum ia mengusap perutnya"Sudah aku duga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tampak lelah, banyak pasien?" Ryan senang setiap pulang ia disambut Leto yang sudah pindah kerumahnya
"Melihatmu dan anak ini, membuat lelahku hilang" Ryan menyentuh perut Leto membuat wajah Leto memerah
"Kau senang sekali menggodaku"
"Aku tidak, memang itu kenyataanya Leto" wajah Leto semakin merah
"Berhenti cukup" Leto menjadi semakin malu membuat Ryan gemas.
Hari ini Ryan pulang terlambat dari biasanya ia merasa khawatir Leto tidak biaa dihubungi dari sore sampai malam" ia melihat beberap polisi berdiri dan berbincang didepan apartemennya.

"Apa yang kalian lakukan didepan rumahku, apa terjadi sesuatu""Anda pak Ryan, begini kami menangkap pelaku yang menyerang tuan Leto beberapa jam yang lalu" Ryan panik dan berlari kedalam rumah menemukan Leto terduduk dan segera bangkit berlari kea...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kalian lakukan didepan rumahku, apa terjadi sesuatu"
"Anda pak Ryan, begini kami menangkap pelaku yang menyerang tuan Leto beberapa jam yang lalu" Ryan panik dan berlari kedalam rumah menemukan Leto terduduk dan segera bangkit berlari kearahnya dan memeluk Ryan erat
"Syukurlah kau baik baik saja, Leto" Ryan memeluknya ia memegang lengan Leto uang berperban
"Kau mengenal mereka Leto?" Leto mendongak
"Mereka yang menyerangku malam itu, Ryan aku senang polisi menangkap mereka"
"Mereka melukaimu"
"Ini hanya luka gores, Ryan" Ryan kembali memeluknya pantas saja ia merasa tidak enak sejak sore namun ia lega semua sudah berlalu
"Leto?" Leto memandangnya
"Hmmm?"
"Manikahlah denganku" Leto terkejut kemudian ia tersenyum mengangguk
"Aku mau sangat mau, Ryan"
"Kita akan menjadi orang tua yang baik untuk anak ini dan anak anak kita kelak" Leto mengangguk senang ia beruntung bertemu Ryan yang baik mau menerima dirinya dan anak yamg sedang dikandungnya sekarang

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang