Benedict - Harry

234 10 0
                                    

"Jika tidak karena anakku, aku tidak akan sudi menikah lagi"
"Ya, lakukan ini atas nama anakmu Ben" Ben diam ia tidak sudi menikah lagi apalagi dengan orang yang tidak pernah ia temui
"Ini namanya Harry, dia membutuhkan kewarganegaraan ia bersedia menikah denganmu" Ben memandangnya dari atas kebawah yang dipandang hanya menunduk takut.
"Pandang aku" Ben memandang wajah polos Harry
"Mulai besok kau akan tinggal bersama kami nak" ujar ibu Ben lembut Harry hanya mengangguk.

Harry memandang wajah tanpa dosa itu ia merasa kasihan dan langsung jatuh hati, hati hati Harry menggendongnya ia tampak nyaman di gendongan Harry perlahan ia duduk di kursi goyang ia tersenyum lebar memandang bayi kecil itu"Ibumu pasti sangat can...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harry memandang wajah tanpa dosa itu ia merasa kasihan dan langsung jatuh hati, hati hati Harry menggendongnya ia tampak nyaman di gendongan Harry perlahan ia duduk di kursi goyang ia tersenyum lebar memandang bayi kecil itu
"Ibumu pasti sangat cantik sepertimu" ujarnya pelan ia tidak mau membangunkan bayi cantik itu, Ben memperhatikan semuanya dan ibunya Harry tidak tahu ia membelakangi mereka
"Kau lihat nak, putrimu nyaman bersamanya" Ben beranjak pergi mendengar bisikan ibunya.

Pernikahan berjalan meriah dan Ben menolak mencium Harry membuat Harry merasa dipermalukan tapi mengeluh pun tidak berguna ia menyimpan semuanya sendiri, Ben meminta kamar Harry tinggal dikamar anaknya karena itulah alasannya menikahi Harry dan Harry menurut saja.
"Ibu tidak suka cara kau memperlakukannya ia bukan baby sitter Ben, ia suamimu mengapa kau dingin padanya kesalahan apa yang ia buat hingga kau mempermalukannya di depan banyak orang ibu kecewa denganmu, seharusnya tidak kunikahkan saja kau dengan dia"
"Ibu aku....." ibunya pergi berjalan begitu saja ia sudah lama tidak melihat ibunya semarah itu.

Ben merenungi ucapan ibunya tapi ia masih sulit menerima keberadaan Harry ia berusaha agar tidak bertemu Harry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben merenungi ucapan ibunya tapi ia masih sulit menerima keberadaan Harry ia berusaha agar tidak bertemu Harry.
Harry sendiri sibuk mengurus sikecil ia sangat sayang meskipun bukan putri kandungnya ia merawatnya dengan sepenuh hati, meskipun kadang ia kurang istirahat ia tidak perduli yang penting si kecil baik baik saja dan sehat.
"Istirahatlah nak, kau tampak lelah"
"Sedikit lagi bu, mumpung ia tidur" Harry membereskan kamar dan merapikan mainan yang berserakan
"Ibu bersyukur menemukan mu, kau orang yang tepat untuk cucuku tapi putraku....bukan yang tepat untukmu"
"Aku tidak punya keluhan apapun ibu, sungguh aku ikhlas berkat kalian aku punya kewarga negataan dan tempat tinggal serta bisa makan"
"Tidak nak kau pantas mendapatkan orang yang lebih baik dari putraku" Harry tidak menyahut ia diam saja.

Si kecil demam membuat Harry sibuk dan fokus kepada sikecil ia bahkan rela sampai tidak punya waktu untuk tidur maupun makan.

"Ibu sangat perhatian padaku" wanita itu tersenyum lembut ia membantu Harry yang kewalahn dan kelelahan"Kau istirahatlah, ibu tahu kau belum tidur sama sekali""Aku sehat sehat saja ibu""Sehat, kau tidak tidur dan tampak pucat jangan membohongi seo...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu sangat perhatian padaku" wanita itu tersenyum lembut ia membantu Harry yang kewalahn dan kelelahan
"Kau istirahatlah, ibu tahu kau belum tidur sama sekali"
"Aku sehat sehat saja ibu"
"Sehat, kau tidak tidur dan tampak pucat jangan membohongi seorang ibu"
"Maaf bu" Harry berbaring ia langsung jatuh tertidur
"Ibu"
"Ssssttt" ibunya menunjuk Harry yang sudah terlelap, ibunya meletakkan cucunya ke box bayi yang sudah terlelap ia berjalan menuju Ben
"Kau panggilkan dokter untuk Harry ia jelas sekali ia sedang tidak sehat, Ben" Ben melongok kedalam kemudian mengangguk pelan.
Harry membuka matanya ia heran memandang Ben
"Bagaimana perasaanmu?"
"Sudah....lebih baik"
"Jangan berbohong wajahmu mengatakan lain"
"Pusing dan lemas" cicitnya pelan
"Jika kau sakit jangan dipendam"
"Tuan Ben, aku....minta cerai" Ben berdiri mematung mendengar Harry dan ibunya yang baru tiba tidak merasa heran dengan ucapan Harry.

"Aku tidak akan menceraikannya ibu, tidak akan pernah""Mengapa, bukankah kau tidak menginginkan Harry""Ibu kumohon jangan tanya mengapa""Sudah ibu duga, kau masih pembohong yang buruk nak" Ben tertohok"Kau terlalu gengsi untuk mengakuinya Ben, itu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak akan menceraikannya ibu, tidak akan pernah"
"Mengapa, bukankah kau tidak menginginkan Harry"
"Ibu kumohon jangan tanya mengapa"
"Sudah ibu duga, kau masih pembohong yang buruk nak" Ben tertohok
"Kau terlalu gengsi untuk mengakuinya Ben, itu terserah padamu dan coba lah bicara dengannya" Ben diam.

Harry bingung barang barangnya mau dikemanakan apakah ia akan ditendang keluar karena keinginannya untuk bercerai, tertatih ia mengikuti pelayan yang membawa barangnya matanya membulat melihat barangnya dipindah kan kekamar Ben.
"Mulai malam ini kau tidur bersamaku, kau akan dibantu baby sitter mengurus putri kita" Harry hanya diam ia seperti orang ling lung
"Aku.....tidak mengerti apa yang terjadi disini tuan"
"Kau suamiku, kau akan tidur bersamaku dan aku....tidak mau kehilanganmu Harry aku menyukaimu"

Baiklah Harry masih loading dari kata anak kita dan menyukainya"Apa ini karena saya meminta cerai tuan?" Ben menangkup wajah yang tertunduk itu dan mengangkatnya langsung mencium bibir nya tanpa permisi membuat lutut Harry lemas syukur tubuhnya se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baiklah Harry masih loading dari kata anak kita dan menyukainya
"Apa ini karena saya meminta cerai tuan?" Ben menangkup wajah yang tertunduk itu dan mengangkatnya langsung mencium bibir nya tanpa permisi membuat lutut Harry lemas syukur tubuhnya segera ditangkap Ben
"Kau istirahatlah, kita bicara lagi nanti" Ben menuntunnya ke tempat tidur dan membaringkannya
"Aku mencintaimu, Harry" Ben mencium dahinya kesabarannya terbayar ia tersenyum menyembunyikan wajah bahagianya yang bersemu merah dibalik selimut.

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang