Ia menutup mata dari tubuh kurus itu dan membawanya menjauh tidak ada yang suara ia masih merasakan tubuh itu tegang, Keanu menyetir secepatnya menjauh dari rumah mewah yang terbakar hebat. Keanu memandang sosok yang terdiam dihadapannya
"Kita harus kemana, aku sudah tidak memiliki siapapun hanya mereka keluargaku" Keanu menyodorkan minuman dingin
"Tuan muda sementara akan tinggal dengan saya"
"Keanu, panggil namamu saja dan aku bukan lagi tuan muda mu aku tidak bisa membayarmu" Ivan tertunduk mengaduk aduk minumannya
"Ivan, kau mampu senua tersimpan aman di Bank Swiss ayahmu tahu ini akan terjadi ia sudah menyiapkan semuanya untukmu" Ivan tidak heran ayahnya sangat menyayanginya."Aku minta maaf rumah ini tidak sebagus rumah mu Ivan, tapi aku minta jangan sentuh apapun yang ada dirumah ini" Ivan jadi penasaran memang apa alasannya Keanu tidak mau mengatakannya.
"Ini pakailah kamar ini, aku akan tidur disofa luar" Keanu menutup pintu aroma maskulin dan parfum milik Keanu itu Ivan suka aromanya menenangkan ia bahkan tidur mencium aroma enak tercium dari kamar Keanu ya Ivan diam diam mencintai Keanu dan Keanu tidak tahu itu mengingat ia seorang straigth."Aku harap kau suka, aku hanya bisa membuat roti lapis dan kopi" Keanu tersenyum ia menghirup kopi
"Ini saja cukup, aku sangat jarang sarapan" Ivan ingin bertanya akan sesuatu ia melihat beberapa foto
"Wanita cantik itu, apa istri nya Keanu?" Keanu mengangguk
"Ya, tapi ia sudah tiada dua tahun lalu" Ivan mengangguk ia jadi diam jelas ia antar suka dan tidak dengan jawaban Keanu fakta bahwa ia akan ditolak.
"Kau pendiam seperti ibumu" Ivan mendongak
"Ayah juga mengatakan hal yang sama dan ayah bilang cukup memandangku rindunya pada ibu hilang katanya wajah kami mirip" Keanu setuju."Aku mau keluar sebentar kunci pintunya, kau butuh sesuatu?" Ivan menggeleng
"Hati hati" Keanu mengangguk dan pergi, sepeninggal Keanu ia memandang foto Keanu bersama istrinya
"Aku iri pada anda nyonya" Ivan tersenyum berbesar hati, rumah Keanu bersih dan rapi tertata ia melihat buku yang menarik ia meraihnya namun almari itu bergeser membuat Ivan kaget banyak sekali senjata berbagai jenis sekarang ia panik bagaimana menutupnya hingga ia berpikir untuk menyentuh buka yang sama dan pintu itu tertutup."Kau .... sudah pulang?" Keanu memandang lekat Ivan membuatnya jadi semakin canggung
"Ada apa Ivan mengapa kau jadi gugup begitu?" Ivan menggeleng
"Benarkah?" Ivan mengangguk ia takut Keanu marah padanya
"Ivan kau hanya diam saat berbohong" Keanu mengenalnya sejak ia kecil
"Aku .... aku tidak sengaja membuka tempat penyimpanan senjatamu saat menyentuh buku itu" Keanu tertawa ia kira terjadi sesuatu
"Sudahlah tapi jangan ulangi lagi, aku membelikan pakaian untukmu baju baju itu kebesaran untukmu" Ivan mengambil dan membukanya
"Terima kasih, Keanu" ia bergegas kekamar mencobanya.
Keanu meletakkan makanan di meja tamu ia terduduk menendang sesuatu dan mengambilnya ia membuka dan membaca wajahnya tidak bereaksi apa apa hanya berkerut."Sejak kapan Ivan?" Ivan terdiam berdiri menunduk membisu tidak berani memandang Keanu
"Aku sedang bertanya Ivan, jawab sekarang juga" Ivan mengangkat wajahnya sedikit.
"Tiga tahun lalu" Ivan kembali menunduk
"Aku menemukan keluargamu, merek paman dan bibimu mereka tidak berhubungan dengan ayahmu karena ayah mu tidak mau membahayakan mereka aku akan mengantarmu kesana besok surat surat siap kita berangjat malamnya" Ivan tidak mau ia berjalan gontai kekamar itu berarti ia akan berpisah dengan Keanu.Keanu melihat Ivan terduduk lemah di beranda ia tidak menangis tapi Keanu tahu ia sedih, Keanu duduk disampingnya dan menyerah kan buku harian Ivan yang terjatuh ia sempat mencari carinya Ivan mengambilnya dan hendak bangkit namun ditahan Keanu, Ivan kembali duduk.
"Ada apa? Aku tidak apa apa aku mengerti Keanu mungkin ini yang terbaik, aku baik baik saja" Ivan terdiam, dagunya dipegang Keanu diarahkan ke arah nya Keanu mencium bibirnya Ivan mendorongnya ia terisak pertama kalinya Keanu melihatnya menangis
"Untuk apa, kau akan mengirimku jauh pergi jangan buat aku semakin gelisah aku akan sulit melupakanmu" isaknya makin keras ia benci perasaannya sendiri
"Kalau begitu jangan, tetaplah disini bersamaku semua keputusan ditanganmu keluargamu tidak tahu mengenaimu" Ivan menghentikan isaknya
"Kau serius?" Keanu mengangguk, Ivan memeluk Keanu erat ia sangat bahagia banyak pertanyaan terjawab.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.