Adrien sakit kepala bukan karena apa apa suaminya menggila sejak tahu ia hamil dan Joshep tidak terima ia hamil karena ia laki laki serta ia bukan tipe orang yang suka dengan anak anak.
"Joshep berhentilah bersikap berlebihan sayang"
"Sayang sayang pala lu peang, yang ngerasa gua bukan lu" Adrien meringis Joshep sudah pakai lu gua ini amarah tingkat dewa Adrien nyerah."Aduh sayang kau hamil jaga kata kata dan emosimu" Adrien menghembus nafasnya pelan, hati hati mendekati Joshep dan membelainya ya ujung ujungnya selalu seperti ini memeluk Adrien menangis sampai ketiduran memeluk Adrien syukur cinta kalo tidak au ah.
Ngidam Joshep bukan makanan tapi hewan peliharaan aneh kan lebih aneh lagi Joshep maunya itu singa, harimau atau ular membuat Adrien ngeri ia membayangkan ada hewan hewan seperti itu disekeliling Joshep baru mendekap udah kena ngap.
"Kucing atau anak anjing saja ya?" Wajah Joshep berubah
"Anjir mau badai katrina nih" pikir Adrien."Aku mau semua Adrien"
"Sayang kau tidak akan sanggup mengurus semuanya sendiri"
"Kitakan ada pelayan"
"Josh sayangku babyku cintaku kekasihku suamiku pelayan kita tidak tahu mengurus anjing"
"Kita ambil pengurus hewan"
"Kita sudah memiliki banyak pelayan"
"Tidak jadi aku mau pulang saja" Adrien menghembuskan nafasnya namun langkah mereka terhenti didepan kandang anak kucing, spontan Joshep mengambil anak kucing yang awalnya ketakutan namun tenang ditangan Joshep membuat Adrien tersenyum membelai kepala Joshep"Aku mau yang ini saja Adrien, kumohon"
"Joshep, kau akan menjadi orang tua yang baik untuk anak anak kita"
"Ayo kita urus surat adopsinya?"
"Ya ayo sayang" keduanya berjalan keruang pemilik toko hewan peliharaan.
Sekarang Adrien menyesal masalah baru muncul kucing itu lebih disayang dan diperhatikan membuat Adrien cemburu bahkan Joshep membawanya tidur bersama mereka dengan kurang ajarnya kadang tidur diwajah Adrien.
"Ya tuhan, kita mau kedokter buat periksa kucing jangan ikut ikut dibawa Joshep sayang"
"Aku mau pergi tapi dengan mimi kalau mimi tinggal aku juga"
"Joshep Gordon Levitt Broddy put that kitten down now" Adrien mulai bersikap tegas ia sudah lelah dan Joshep takut kalau namanya dipanggil lengkap itu artinya Adrien marah padanya akhirnya si mimi tinggal."Mimi lagi, sayang keseringan pegang si Mimi tidak baik untuk kehamilan kata dokter tadi apa kau ada sedikit masalah dengan pernafasanmu" cemas Adrien
"Aku tidak apa apa Adrien kau cemas berlebihan padaku"
"Tidak bisakah kau tidak membantah ku sekali saja hmm" Joshep langsung menoleh membuat Adrien menelan ludahnya kasar pandangan mematikan jangan macam macam dengan Joshep kecil kecil ban hitam patah pinggang kalau mencari masalah dengannya
"Sayang aku ini berkewajiban mengingatkan""Aku tahu sebentar lagi" ketus
"Ya sudah, setelah itu kekamar ya ini sudah larut kau harus segera tidur"
"Iya iya ish" ia kembali asyik dengan si mimi yang tidur dipelukannya. Adrien terbangun tanpa Joshep disampingnya dan ia buru buru bangkit berjalan keluar ternyata Joshep tertidur dengan mimi di sofa Adrien menghembuskan nafasnya kasar, Adrien mengangkat tubuh Joshep untuk memindahkannya ketempat tidur dengan tangan Joshep melingkar dilehernya.
Pagi pagi kegaduhan terjadi semua pelayan bersama Joshep sibuk mencari si mimi yang hilang
"Ini salahmu, mimi hilang seharusnya ia tidur bersama kita" Joshep sudah sesegukan tapi ia terus mencari si mimi namun Adrien hanya diam ia merasa bersalah membuat yayangnya sedih mau tidak mau ia ikut mencari tapi akhirnya si mimi tidak ditemukan hilang entah kemana ini membuat Adrien melarikan Joshep kerumah sakit banyak menangis membuatnya sesak nafas.
"Maafkan aku, Joshep sayang aku meminta semua pelayan terus mencari hmmm kau harus tenang jangan menangis lagi"
"Aku hanya mau mimi" wajah Joshep memelas dengan puppy eyes nya"Sayang, kau lebih menyayangi mimi dibandingkanku" Joshep memandang Adrien
"Aku masih mencintaimu kok" sahutnya polos
"Kau boleh menyayangi kucing atau anjing atau entah apa tapi jangan berlebihan apa lagi sampai seperti ini, aku mengatakan ini bukan karena cemburu pada si mimi ini karena apa yang aku khawatirkan terjadi" telpon Adrien bergetar, setelah bicara sebentar Adrien mematikan panggilan telpon
"Mimi ditemukan ia sedang tidur dibawah kulkas rupanya" wajah Joshep sumringah
"Syukurlah ..... um Adrien maafkan aku entah apa yang terjadi padaku" Adrien duduk ditempat tidur dengan Joshep berbantalkan pahanya meringkuk memeluk perutnya tangan Adrien membelai rambutnya lembut
"Sudah hmmm jangan dipikirkan, mulai sekarang fokuslah pada kesehatan mu dan calon baby kita aku senang kau akhirnya menerima baby ini" Adrien mencium bibir kecil milik Joshep dengan lembut dan pelan ia terus membelai Joshep hingga Joshep tertidur.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.