"Tuan Bloom anda siap Bloom memandang dokter dengan tatapan kosong mengangguk mengeratkan genggaman tangannya di tangan kecil putranya
"Ya dok, saya tidak mau melihatnya tersiksa dengan itu semua, lakukan saja" Bloom berbalik menuju resepsionis menyelesaikan administrasi yang ternyata dudah dibayar lunas.
Pemakaman baru selesai sikecil tidur ditempat tidur huja turin deras bertepatan usai pemakaman suaminya ia memandang keluar dadanya terasa sakit."Ayah ..... ayah" suara putranya menyadarkannya dari lamunan
"Ada suara ketukan didepan ayah" Bloom mencium dahi putranya
"Kembalilah tidur biar ayah menemui tamu mungkin dari pemakaman" Bloom bangkit berjalan keluar menuju pintu depan.
Bloom terbelalak melihat sosok dihadapan nya ini membuatnya kehilangan kesadaran. Bloom membuka matanya pipinya ditepuk pelan dan ia mendengar suara putranya Flynn memanggil, Bloom mundur memeluk Flynn
"Siapa kau, kau sangat mirip dengan suamiku"
"Aku Ioan kembaran Ian ia tidak pernah cerita padamu?" Bloom menggeleng mengeratkan dekapannya ke Flynn
"Aku sudah membayar semuanya dan Ian menitipkan kalian padaku, aku kemari untuk menjemput mu dan Flynn ini suratnya" Bloom mengambil dan membacanya air matanya luruh bahkan setelah tiada suaminya masih memikirkan ia dan Flynn
"Ibu kalian tidak menyukai ku dan Flynn, aku tidak yakin" Ioan tersenyum
"Ia tidak akan keberatan jika kita menikah, Bloom"
"Tapi ..... Ian baru saja ....""Kita lakukan pemberkatan lebih dulu Bloom setelah itu baru resepsi, bagaimana?" Bloom berpikir
"Ayah dan daddy mau menikah lagi, yey" Flynn melompat lompat ditempat tidur
"Baiklah, aku melakukannya demi Flynn ia merindukan sosoknya" Bloom memandang putrinya yang bergelayutan ke Ioan dan tampak Ioan menyayangi Flynn.Ioan menangkap lengan ibunya yang hendak menampar wajah Bloom yang sedang menggendong Flynn yang ketakutan bersembunyi di cerum leher Bloom
"Jangan pernah berpikir sedikitpun menyakitinya ibu ia sudah sah menjadi milikku sekarang, aku akan menjaga dan melindunginya sesuai amanat Ian ibu tidak bisa mengusirnya dari sini"
"Maafkan saya nyonya" suara Bloom pelan dan serak ia menundukkan wajahnya
"Bloom kau tidak melakukan kesalahan apapun, semua ini terjadi karena ibu yang meminta Ian datang hingga kecelakaan itu membuatnya koma dan meninggal" Ioan menggenggam Bloom dan membawanya masuk si ibu terdiam apa yang anaknya katakan memang benar.Ioan tertawa melihat keduanya mereka sedang menghabiskan akhir pekan di taman bermain Ioan benar benar memenuhi keinginan perlahan ia mencintai Bloom namun entah Bloom ia sehari hari mengurus rumah dan Flynn serta Ioan, ibunya Ioan tidak pernah memandang nya atau Flynn ia seperti tidak pernah ada.
"Aku tidak mau pulang daddy, nenek sangat menakutkan" ia digendong Ioan
"Flynn tidak boleh seperti itu, ia nenek Flynn dan Flynn harus menghormati nenek" nasehat Bloom membuat Ioan semakin kagum tidak terpancar kebencian dimata atau wajah Bloom terhadap ibunya.Bloom baru menghantar Ioan dan Flynn ke pintu itu hari pertama Flynn sekolah ia terlihat bersemangat Bloom tidak bisa ikut ia merasa tidak enak badan, ia naik ke tangga dan berpapasan dengan ibu Ioan yang hendak sarapan
"Ibu mau sarapan, biar aku siapakan"
"Tidak usah" ketusnya sebelum turun namun Bloom melihat ibu Ioan tidak melangkah hati hati hingga ia menariknya kembali agar tidak jatuh namun ia tidak berhasil berpegangan ditangga hingga ia terjatuh dari tangga.Ioan diam saja mendengar kronoligi kejadiannya dari si ibu yang jelas ada rasa bersalah disuaranya.
"Ibu sangat jahat padanya, jika tidak karenanya ibu yang akan terbaring disana"
"Ibu masih membencinya setelah apa yang ia lakukan?" Ibunya menyentuh wajah Bloom
"Ibu tahu ibu beruntung memilikinya dan aku senang dokter berhasil menyelamatkannya dan calon anak kami jika tidak aku akan melakukan hal yang sama yang Ian lakukan pergi dari hidup ibu" ibunya terisak ia mencium kening Bloom
"Aku akan keluar sebentar, aku segera kembali" Ioan bangkit dan pergi ia berbicara dengan suara dingin.
"Ibu" ibu Ioan menoleh ia tersenyum hangat dan menghampiri
"Kau sudah sadar sayang, Ioan sedang keluar ia akan segera kembali" Bloom memandangnya heran
"Ibu memanggilku sayang" kembali ibu Ioan mencium kening Bloom tumbuh rasa sayang seorang ibu terhadap Bloom
"Maafkan ibu semua ini tidak akan terjadi karena keegoisan ibu" Bloom menggeleng
"Tidak bu, kau seorang ibu melakukan apa yang seorang ibu lakukan jika ibu menyalahkan diri sendiri aku juga ada andil bu" Ioan masuk langsung menghampiri keduanya
"Aku senang kalian sudah akrab sekarang lupakan apa yang terjadi sebelumnya hmm" keduanya mengangguk bersamaan
"Kau sekarang harus hati hati karena kau hampir kehilangan nya" wajah Bloom terkejut ia tersenyum dan mengusap perutnya
"Aku mencintaimu Bloom" Ioan menciumnya
"Aku juga mencintaimu Ioan sebagai Ioan bukan Ian" Bisik Bloom Ioan tentu bahagia demikian si ibu yang melihat dan mendengarnya.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.