Lagi lagi suami kecil nya merengek minta aneh aneh membuatnya pusing dan malas pulang, setiap pulang harus gendong bayi koala kalau lembur alamat tidur diluar alias dikunciin diluar Jay mengalah tidur di mobil pilihan yang ia punya paginya tebak Rhys mewek minta di gendong marahnya hilang dalam semalam.
Christine menepuk pundaknya
"Sabar sabar tujuh bulan lagi itu anak brojol semua balik normal" bahu Jay merunduk ia mendengar tawa jahat Christine sahabatnya."Punya sahabat semenyebalkan gini amat" pikirnya, ia memandang jam tangan matanya mendelik alamat tidur diluar Jay kocar kacir pontang panting agar tidak terlambat.
Nah Jay heran pintu rumah tidak terkunci tidak ada yang merengek atau mewek bukan merasa tenang ia justru khawatir, tidak biasanya baby Rhys nya adem dan rumah tetasa damai.Ia memandang Rhys yang terdiam mendekat dengan hati hati takut kena semprot.
"Baby Rhys?" Tidak menyahut
"Baby, ada apa?"
"Daddy aku jahat ya?" Jay jadi bengong
"Memangnya kenapa?" Rhys berbalik wajahnya mewek hidung merah banget bersiap buat hujan
"Bunda dan ayah marah saat aku menceritakan apa yang aku lakukan pada daddy saat marah
"Tidak kok, daddy mengerti itu bukan keinginan Rhys tapi baby" Rhys memeluknya
"Benaran?" Rhys mencium pucuk kepalanya
"Ya benaran"
"Kalau benaran daddy pulang telat tidur diluar sekarang" Jay menyesal ia akhirnya tidur diluar.Jay tenang paginya terasa damai Rhys belum bangun mungkin akibat tidirnya telat semalam habis merajuk dengan orang tuanya Jay yang kena.
"Bik, sarapan Rhys bawa kekamar saja nanti ia masih tidur tadi"
"Ya tuan" jarang jarang pagi Jay sedamai ini.
"Baby Rhys ayo bangun, ini sudah hampir siang kamu belum makan apapun"
"Nanti daddy kepalaku sakit dan lemas mau tidur saja" Jay mencium pelipis Rhys dan pipinya
"Daddy peluk?" Jay tersenyum dan berbaring disampingmya langsung memeluk Rhys erat."Akhir akhir ini Rhys lebih menghabiskan banyak waktu ditempat tidur dan pendiam ini sangat aneh"
"Mungkin ia masih memikirkan ucapan ibunya Jay, bujuklah dia agar bicara" Jay berhenti berlari memandang Christine
"Sudah aku coba namun dia menggeleng mengatakan tidak ada apa apa" Jay menghembuskan nafasnya
"Tetap saja jangan biarkan ia banyak pikiran mengingat keadaannya"
"Akan aku coba lagi, sudah aku harus pulang daaahhhh selamat berjuang" Christine memisahkan diri.
"Mau disimpan sampai kapan, jangan jadikan hal buruk jadi harta karun Rhys ingat kau sedang ...." Rhys tiba tiba menyerahkan hapenya.Jay membacanya itu ibunya tupanya ibu Rhys kembali memintanya agar jangan tegaan dengan menatunya notabene nya itu Jay.
"Biar daddy bicara dengan bunda, ayo kemari baby Rhys" Rhys memeluknya sangat erat menangis sekeras kerasnya Jay jadi gemes punya suami over think dan gemoy ditambah hamil lagi.
"Mau jalan jalan" Rhys mendongak senyum nya lebar mengangguk angguk
"Mau mau, aku juga mau jajan jajan yah yah yah" Jay tertawa pelan.
"Ya, daddy belikan apa saja jangan sedih lagi ayo ganti pakaian masa mau pake celana pendek gini" Rhys segera bangkit berganti pakaian.Jay merapatkan jaket Rhys ia tersenyum segera Rhys bergelayut memeluk lengan Jay
"Aku iri dengan daddy" Jay menoleh mencium pelipisnya
"Kenapa iri, baru tahu nih"
"Kenapa daddy punya badan sebagus ini" Jay tertawa
"Rahasianya itu makan dan latihan harus seimbang Rhys"
"Tetap saja aku tidak bisa, lihat sekarang aku pasti terlihat gendut" Rhys mengusap perutnya yang mulai terlihat
"Daddy suka kalau Rhys gendut" Rhys berhenti berjalan Jay memandang nya
"Daddy kalau aku gendut daddy gak bisa gendong" Jay tertawa jadi itu alasan Rhys takut gendut spontan Jay menggendong Rhys bridal style membuat Rhys kaget sedikit teriak ia menutup wajahnya karena malau orang orang melihat mereka
"Daddy apa apaan sih aku kan jadi malu" cicitny pelan
"Biarkan saja mereka anggap rumput saja" Rhys memukul bahu Jay
"Daddy tega sekali" Jay tertawa
"Kita pulang saja yuk?" Rhys heran mereka baru saja jalan jalan
"Kenapa, kita bahkan belum jauh daddy"
"Daddy sudah nggak tahan gemas soalnya" Rhys semakin merah padam matanya membulat ia menyembunyikan wajahnya di jaket Jay.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.