Pemberkatan berjalan lancar wajah laki laki dihadapan Nick terus mengalihkan pandangan darinya dan bahkan saat dikamar ia terus menunduk.
"Aku tidak akan memaksa melakukannya, istirahatlah Xavier besok kau kuliah bukan aku tidur dikamar tamu" Nick melangkah keluar setelah mengganti pakaiannya.
Semalaman Xavier tidak bisa tidur ia digunakan sebagai aset yang digadaikan ayahnya sebagai saham perusahaan Nick."Menikah? Aku tidak menikah dengan siapapun" Nick menyangkal isu yang beredar di kampusnya ia sudah menikah dan menikah sesama lelaki ia tidak mau mengakui karena malu dengan teman temannya ia bahkan menolak tawaran Nick untuk mengantar jemputnya kekampus jika teman temannya lihat semua akan tahu dan ia tidak mau jadi bahan ejekan teman temannya.
Dirumah semua sunyi Xavier tidak menemukan Nick namun ada memo sederhana hanya bertuliskan agar ai makan tepat waktu dan istirahat yang cukup selama ia seminggu diluar negri urusan pekerjaan, Xavier jenuh ia kembali mengenakan jaketnya pergi menemui temannya.
Pernikahan Nick sangat dingin ia tahu Xavier tidak menerima pernikahan ini dan malu Nick mengerti ia mengalah, setelah seminggu Nick pulang ia menemukan Nick dikamar sedang asyik sendiri dengan laptop dan headset.Nick menyodorkan kantung kertas kepada Xavier membuat nya sedikit terkejut dan melepas headset nya mengambil kantung itu
"Oleh oleh untukmu aku harap kau suka aku tidak tahu hanya menebak nebak saja" Xavier mengeluarkan isinya sebuah parfum laki laki bermerek jelas itu mahal sekali ada suratnya juga
"Ini mahal sekali, terima kasih aku suka" Nick mengangguk dan berbali kembali kekamarnya ia lelah baru tiba, Xavier memandang punggung lebar sampai menghilang dibalik pintu ia tidak tahu harus apa ia menimang nimang oleh oleh dari Nick berkali kali menciumi aromanya ia suka."Aku merasa pernikahan yang dingin dan hambar" Xavier menyeruput es kopinya memandang temannya yang paling ia percaya yang tahu mengenai pernikahannya
"Memangnya apa yang terjadj Xavier, apa ia sudah ....." Xavier menggeleng
"Ia tahu aku belum siap dan aku rasa ini semua karenaku" temannya menggeleng geleng ia tidak tahu caranya menasehati temannya ini ia sendiri belum menikah."Nick" Nick terkejut melihat Xavier duduk ditempat tidurnya memandangnya sendu ia ingin berkeluh kesah
"Xavier, ada apa kenapa kau sedih?"
"Mereka tahu mengenai pernikahan ini dan fotonya tersebar diseluruh kampus, Nick menari nafas panjang dan duduk disamping Xavier
"Mereka membuliku dan menjauhiku
"Mungkin salah satu tamu memfoto dan upload nya Xavier kau tenang saja biar aku yang mengurusnya" Xavier mengangguk lemas
"Aku senang kau terbuka padaku Xavier kau bisa cerita apapun padaku" Xavier tersenyum tipis sekali lagi ia mengangguk."Bisa minggir nona nona kalian menghalangi jalan" Nick malas sekali dikerubuti seperti ini mereka meminta foto dan bahkan memfoto secara diam diam, senyum Nick menyambut Xavier yang berjalan kearahnya ia merasa heran kenapa ada Nick dikampus.
"Nick apa yang kau lakukan disini?"
"Tentu saja menjemputmu apa lagi? Ayo" tanpa ragu ragu Nick merangkul Xavier yang merasa risih semua mata mengarah kepada mereka kecuali temannya tersenyum bahagia melihatnya itu pasti ide satu satu nya sahabatnya yabg masih setia disisinya.
Diparkiran tanpa ragu Nick mencium bibir Xavier mengabaikan sekita membuat tubuh Xavier seperti tidak punya tulang."Nick aku minta maaf" Nick melepaskan jasnya memandang nya heran
"Kau tidak melakukan kesalahan apapun Xavier, kau belum siap aku mengerti" xavier mendekat tangannya naik turun didada Nick dan mencium bibir Nick hingga semakin dalam Nick mengangkat tubuh Xavier ketempat tidur menghempaskannya pelan keduanya buru buru membuka pakaian, Xavier gelinjatan saat bibir bibir Nick menjelajahi tubuhnya tanpa ragu menyentuh milik Xavie rmeninggal beberapa bekas di tubuh mulus Xavier.Xavier mendesah holenya serasa penuh dan sesaat sebelum Nick memasukkan miliknya ia pikir holenya tidak akan cukup ia merasa tubuhnya serasa hendak terbelah dua dan panas diholenya namun lama lama ia keenakkan, Nick terus menggaukinya dengan beberapa gaya dan ronde hingga Nick selesai melihat Xavier kelelahan keduanya berbaring saling pandang hingga tertidur.
Mata Xavier terbuka disuguhi pemandangan indah Nick membawakannya sarapan untuk mereka berdua
"Selamat pagi, Xavier ayo sarapan dulu" Xavier kaku tidak bergerak ia memandang horor Nick
"Sakit .... aku tidak bisa bergerak" rengeknya ia hampir mau menangis tidak menyangka akan sesakit ini selesai olah raga malam dan Nick meringis ia merasa bersalah melihat mata Xavier mulai berair.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.